REPUBLIKA.CO.ID, Singapura sering kali dijadikan tempat yang tepat untuk berwisata singkat. Meski negara kecil, Singapura memiliki segala macam yang diperlukan untuk menyegarkan pikiran. Perpaduan kosmopolitan dan beragam kultur menawarkan pengalaman yang selalu berbeda di setiap kunjungan. Salah satu yang bisa dijelajahi adalah mengenal komunitas Muslimnya melalui jejak-jejak nenek moyang.
Komunitas Muslim Singapura menyajikan fusi dari kuliner dan sejarah. Dilansir The National, cara yang paling efektif untuk merasakannya adalah dengan mengunjungi Kampong Glam, sebuah wilayah yang didominasi Muslim. Kampong Glam berjarak sekitar 15 menit berkendara dari hotel butik M Social Singapore atau 40 menit dari bandara Changi. Tempatnya sunyi di sekitar Robertson Quay.
Begitu menjejak kaki di sana, aroma rempah-rempah akan cukup kuat menggoda hidung. Tempat ini mungkin akan mengingatkan pada cafe dengan teh hitam di Abu Dhabi. Seorang pemandu wisata, Abdul Rahim mengatakan tempat ini dulu dikenal sebagai taman bumbu.
"700 tahun lalu, rempah-rempah disebut emas oleh teman-teman Arab kami," kata dia.
Di tempat ini, rempah-rempah memainkan peran penting dalam masakan Singapura, juga dalam mempelajari kultur Islam Singapura. Sama seperti di negara-negara tetangga, Islam datang ke Singapura melalui perdagangan. Tempatnya yang strategis dari sisi barat dan timur menjadikannya wilayah perekonomian. Pedagang-pedangan Arab jaman dulu menggunakan Singapura sebagai penghubung untuk pengiriman rempah lokal ke Eropa. Mereka kadang tidak hanya mampir tapi juga memutuskan tinggal.