Selasa 26 Dec 2017 22:18 WIB

ISTAC Simbol Istimewanya Kedudukan Kaum Berilmu

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Gedung Istac
Foto: Wikipedia
Gedung Istac

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ISTAC berdiri di puncak Bukit Damansara, Kuala Lumpur, Malaysia. Pemilihan lokasi ini menjadi pertimbangan tersendiri karena menjadikannya serupa dengan Istana al-Hambra, warisan arsi tek tur Dunia Islam di Bukit Merah, Spanyol.

Kesan istana tidak hanya berasal dari kebudayaan Spanyol-Andalusia. Bangunan utama ISTAC dinilai menampilkan corak arsitektur yang khas istana-istana Melayu. Menurut Mat Zin dkk, ISTAC memang dimaksudkan sebagai istananya para sarjana Muslim. Syed Naquib al- Attas melalui ISTAC ingin menyimbolkan betapa istimewanya kedudukan kaum berilmu di tengah peradaban Islam.

Menara bangunan utama ISTAC juga mengingatkan pengunjung akan Masjid Agung Kordoba di Andalusia, Spanyol, yang masyhur itu. Ada tiga menara besar di ISTAC. Bentuk menara-menara tersebut cenderung kotak yang menjulang ke atas. Pucuknya ditutupi atap berbentuk limas yang landai pada keempat sisinya.

Mat Zin dkk menjelaskan, bentuk yang demikian jamak ditemui di bangunan-bangunan penting di Spanyol dan Afrika Utara pada zaman keemasan Islam, yakni abad kesembilan hingga abad ke-10. Salah satu contoh yang masih bertahan sampai saat ini adalah Masjid Abdul Rahman Kordoba di Spanyol.

Kompleks ISTAC secara keseluruhan menampilkan kesan lapang. Pohon-pohon palem menampilkan kesan corak kebudayaan Arab-Suriah. Bentuk jendela-jendela pada kompleks ini berupa persegi panjang. Ini seperti mengikuti pola ar sitek tur Eropa Barat. Bangunan utama di dominasi warna krem cerah, sedangkan atap-atapnya merah bata. Pada tiap su dutnya marak dijumpai bentuk dekoratif lengkung, khususnya di ujung pilar-pilar gerbang masuk.

Lengkung di antara pilar-pilar pada sisi depan bangunan ini berbentuk setengah lingkaran.

Kesan kebudayaan Andalusia kian kuat karenanya. Hal lainnya yang menarik perhatian adalah patung- pa tung singa yang menyangga kolam air mancur di tengah kompleks ISTAC.

Patung-patung itu menyerupai dekorasi yang terdapat di Istana al-Hambra, Spanyol.

Bangunan utama ISTAC juga dihiasi untaian kaligrafi. Banyak di antaranya yang merupakan buah tangan Syed Na quib al-Attas sendiri. Mat Zin dkk me ngo mentari bahwa meskipun tidak pernah menempuh studi arsitektur secara aka demis, Syed Naquib al-Attas berhasil me nyuguhkan ISTAC sebagai salah satu ba ngunan indah khas dunia Islam di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement