REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam masuk di Paraguay melalui para imgrian dari Timur Tengah yang datang ke negara bagian Amerika Latin ini. Sebagian besar dari muslim di sana merupakan keturunan dari para imigran Muslim dari Suriah, Lebanon dan Palestina yang terkonsentrasi di kota Asuncion dan sekitarnya.
Dilansir dari halaman Wikipedia, diperkirakan ada 507 orang muslim disana atau hanya sekitar 0.008% dari total penduduknya. Organisasi Islam paling berpengaruh di Paraguay adalah Centro Benéfico Cultural Islámico Asunción, yang dipimpin oleh Faozi Mohamed Omairi.
Tetapi menurut data yang di lansir dari halaman islamicpopulation.com menyebutkan bahwa muslim di Paraguay mencapai 2750 jiwa pada tahun 2000.
Muslim di Paraguay lebih banyak di ibu kota, Asuncion, dan sisanya tersebar di berbagai kota dan kota di negara ini. Banyak dari mereka tinggal di daerah perbatasan dengan Brazil dan Argentina. Di sana mereka membangun Masjid Omar bin Al-Khattab, ditambah dengan Sekolah Ali bin Abi Thalib, yang keduanya diawasi oleh Pusat Kebudayaan Islam-Arab di wilayah tersebut.
Orang-orang Muslim di daerah ini juga bisa mendirikan stasiun televisi mereka sendiri, berkat kemurahan hati salah satu dermawan mereka.
Ada sekitar 70 keluarga Muslim di ibu kota, Asuncion, dan mereka memiliki tempat shalat (bukan masjid yang layak) di mana mereka berkumpul untuk shalat dan kegiatan spiritual dan sosial lainnya, ditambah dengan Sekolah Utbah bin Nafe untuk anak-anak mereka.
Di kota lain yang disebut Cabalero ada sekitar 20 keluarga Muslim, kebanyakan dari mereka terlibat dalam bisnis dan perdagangan. Tetapi di sana, para muslim mengalami kendala, dimana merasa sulit untuk menanamkan pada anak-anak mereka budaya Islam dan antusiasme yang tepat, dan khawatir tentang masa depan anak mereka.
Orang-orang Muslim di negara ini merasa bahwa anak-anak mereka jauh dari arus utama pengaruh Islam dan Arab. Fakta bahwa organisasi Islam tidak terlalu memperhatikan perkembangan religius anak-anak mereka. Oleh karena itu mereka takut bahwa cepat atau lambat anak-anak mereka akan terserap dalam arus utama kehidupan Paraguay, dan dengan demikian kehilangan keislaman mereka.
Sampai saat ini telah ada satu masjid yang telah resmi berdiri, yaitu Masjid Muhammad di Asuncion. Masjid tersebut adalah hasil dari partisipasi Presiden Republik, Horacio Cartes. Dibangun oleh anggota Pusat Islam Arab Paraguay di ibu kota departemen Alto Paraná.
Masjid ini berdiri di Avenida Alejo García di Ciudad del Este dan merupakan tempat wisata sekaligus sebagai pusat ziarah bagi komunitas Islam.