Selasa 26 Dec 2017 20:04 WIB

Dzikir Nasional Republika untuk Perkuat Semangat Kebangsaan

Rep: Muhyiddin/ Red: Budi Raharjo
Ribuan jamaah mengikuti doa bersama saat acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta. (ilustrasi)
Ribuan jamaah mengikuti doa bersama saat acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam momen pergantian tahun baru Masehi, Harian Republika kembali akan menggelar Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nurhasan Murtiaji mengatakan, persiapan kegiatan tahunan Republika ini sudah siap digelar untuk umat Islam.

"Alhamdulillah, persiapan Dzikir Nasional sudah mendekati akhir. Segala hal yang terkait dengan aspek teknis dan nonteknis sudah disiapkan oleh panitia dengan matang. Para pembicara insyaAllah hadir sesuai jadwal," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/12).

Pada zikir kali ini, acara dirangkai dalam bentuk Festival Republik. Tema yang diangkat dalam Festival Republik adalah "Perkuat Silaturahim untuk Bangsa". Menurut Hasan, tema ini diambil untuk menguatkan ukhuwah dan menguatkan semangat kebangsaan.

"Bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang hidup dalam kebinekaan dalam bingkai persatuan. Semangat inilah yang ingin kita sampaikan dalam rangkaian Festival Republik dengan acara puncak berupa Dzikir Nasional 2017," ucapnya.

Adapun pelaksanaan Festival Republik dilakukan selama tiga hari, yakni mulai 29-31 Desember 2017. Acara Dzikir dimulai pada 29 Desember dengan dibuka tausiyah dari Ustaz Yusuf Mansur. Kemudian dilanjutkan dengan tampilan musik religi dari Republikustik, ada donor darah, dan bazar. Pada Sabtu (30/12) akan diadakan donor darah dan bazar, juga ada tampilan dari sekolah Baznas.

Pada Ahad (31/12) ba'dq Dzuhur, qkqjbada acara Fun Science and Math yang diasuh oleh tim dari Klinik Pendidikan MIPA. Acara ini terbuka untuk adik-adik kelas 3-6 SD dan juga kelas 1 SMP. Sehabis Ashar, ada pembacaan shalawat hingga Maghrib. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib dan shalat Isya berjamaah yang diimami oleh Muzammil Hasballah, hafiz Alquran yang alumni ITB.

Selanjutnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan membuka acara Dzikir. Tausiyah pertama akan disampaikan oleh KH Salahuddin Wahid, pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang. Dilanjutkan tausiyah kedua oleh Haedar Nashir, ketua umum PP Muhammadiyah. Berikutnya adalah zikir dan tausiyah oleh ustaz Muhammad Ariifin Ilham.

"Kemudian tausiyah ketiga oleh Tuan Guru Zainul Majdi, dan ditutup dengan tausiyah terakhir oleh Ustaz Tengku Zulkarnain," kata Hasan.

Acara Dzikir juga dilakukan Republika di Yogyakarta dan Bandung pada 31 Desember. Menurut Hasan, dua kota besar itu dipilih lantaran menjadi pusat keramaian saat malam pergantian tahun baru. "Sejatinya Republika menginginkan zikir akhir tahun Masehi juga diperluas tidak hanya di dua kota tersebut. Namun, kendala teknis belum memungkinkan kami menggelarnya," jelasnya.

Dzikir Nasional Republika mendapatkan apresiasi dari tokoh-tokoh nasional. Bahkan, tidak sedikit yang mengusulkan agar kegiatan dzikir nasional juga digelar saat pergantian malam tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam.

"Kami juga berharap zikir akhir tahun juga dibuat pada tahun penanggalan Hijriyah. Sekali lagi, kendala teknis belum memungkinkan mewujudkan pada tahun ini," jelas Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement