REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka pergantian malam tahun baru 2017, Republika kembali akan menggelar zikir nasional di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur pada 29-31 Desember 2017. Kegiatan zikir Republika tahun ini tidak hanya digelar di Jakarta, tapi juga di dua kota besar lainnya, yaitu di Yogyakarta dan di Bandung.
Kegiatan zikir di Yogyakarta misalnya menghadirkan beberapa penceramah yang di antaranya Gus Miftah Habiburrahman dari Pondok Pesantren Ora Aji, Kang Puji Hartono dari Pesantren Masyarakat Jogja, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak.
Dahnil mengaku, gembira menjadi bagian kegiatan positif Republika menjelang pergantian malam tahun baru tersebut. Ia pun berharap Dzikir Nasional juga digelar secara serentak di kota-kota besar lainnya.
"Saya gembira bisa menjadi bagian tradisi positif dan konstruktif yang sudah dibangun oleh Republika, bila perlu ke depan Republika juga bisa menggelar dibanyak tempat di kota-kota besar secara serempak, tidak hanya di tiga kota tersebut," ujarnya saat duhubungi Republika.co.id, Selasa (26/12).
Dia menyarankan, kegiatan zikir nasional itu juga memanfaatkan teknologi digital atau akses internet, sehingga masyarakat di seluruh negeri juga bisa menyaksikan dzikir nasional tersebut. "Makna nasional pun harus digeser, bisa juga zikir nasional diadakan di kota lain dengan akses streaming dan live sosial media. Karena saat ini akses internet dan sosial media bisa di jangkau oleh siapa pun darimana saja," ucapnya.
Dahnil juga sangat mendukung jika Zikir Nasional Republika digelar pada saat pergantian malam tahun baru Hijriah atau Malam Tahun Baru Islam. Dengan demikian, nilai-nilai Islam dalam kegiatan zikir nasional menjadi lebih bermakna.
"Tahun baru Islam adalah usulan yang penting dan harus diwujudkan oleh Republika, bila ingin menemukan makna yang kompatibel antara zikir dan nilai-nilai Islam yang bisa dimaknai melalui Tahun Baru Hijriah," kata Dahnil.