REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rumah Srikandi mendapat pelatihan tentang cara membuat media tanam untuk daerah perkotaan, Senin (24/12). Sebagai kelompok masyarakat yang tengah menjalankan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), kali ini Rumah Srikandi mendapatkan pelatihan yang fokus kepada pengenalan dan pembuatan media tanam menggunakan polybag dan vertikultur yang bekerja sama dengan PKPU Human Initiative dan PT SGM.
Salah satu alasan sulitnya bercocok tanam di daerah perkotaan, yaitu karena tidak adanya ruang dan lahan cukup luas yang dimiliki masyarakat perkotaan. Tetapi bukan berarti masyarakat di perkotaan sama sekali tidak dapat bercocok tanam dengan kondisi ruang dan lahan seperti itu.
Ada beberapa metode bertani yang dapat digunakan masyarakat perkotaan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam, misalnya dengan metode tanaman pot, tanaman polybag, hidroponik, vertikultur dan aeroponik. Metode-metode tersebut dapat menjadi jalan keluar bagi masyarakat kota untuk dapat bercocok tanam, apalagi jika ingin memenuhi sendiri kebutuhan sayuran dan buah-buahan mereka, tanpa harus membeli di pasar.
Pelatihan dilaksanakan selama dua jam lebih, dari pukul 13.00 - 15.30 WIB, bertempat di kediaman Susilowati, salah satu kader Rumah Srikandi. Pelatihan ini ditentori oleh dua orang praktisi pertanian dari 'Joglo Tani' Yogyakarta , serta diikuti oleh 11 orang dari 20 orang jumlah keseluruhan kader Rumah Srikandi RT 29. Pelatihan dimulai dengan membuat media tanam vertikultur (menggunakan Pralon) kemudian dilanjutkan dengan metode bertani dengan menggunakan polybag.
Semua anggota Rumah Srikandi terlihat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan ini, masing-masing ambil bagian dalam setiap praktiknya. Pak Bowo, ketua RT 29, sampai menuturkan kepada Fasilitator. "Wah ini ini bagus sekali. Semoga nantinya tiap rumah bisa punya (media tanam alternatif) ini," kata Bowo, ketua RT 29.