Ahad 24 Dec 2017 14:02 WIB

Teladan Para Nabi, Menyiapkan Generasi Unggul

Sejumlah santri mengaji Kitab Kuning di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Selasa (30/5).
Foto: Antara
Ponpes Gontor menerapkan sistem pendidikan siswa menginap di asrama selama 24 jam.

Ulama adalah pewaris para nabi. Seorang ulama memiliki ciri-ciri keulamaan yang dapat disaksikan semasa hidupnya hingga sesudah ia meninggal, yaitu dengan mendahulukan mendidik keluarga daripada orang lain. Teladan ini dapat kita temukan pada Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. 

Ketika Allah menyebut Nabi Adam dan Nuh kata ala (keluarga) tidak disertakan, sementara ketika menyebut Ibrahim dan Imran di situ memakai “ala Ibrahim” (kelurga Ibrahim) dan “ala Imran”. “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat [pada masa masing-masing].” (QS Ali Imran: 33). 

Hal itu dikarenakan, Nabi Ibrahim membimbing masyarakatnya. Pada saat yang sama ia membimbing, mendahulukan keluarganya. Ia memiliki tiga putra, Ismail, Ishaq dan seorang putra lagi dari tanah Madyan yang menurunkan Nabi Syuaib. 

Dari keturunan Nabi Ismail lahirlah Nabi Muhammad. Sedangkan dari keturunan Nabi Ishaq dan Syuaib lahirlah semua nabinya Bani Israel. Setelah menuturkan tentang keluarga Ibrahim, Allah menuturkan juga keluarga Imran. 

Imran yang pertama, menurunkan Nabi Musa dan Harun. Lalu Imran yang satunya lagi, memiliki istri bernama Hannah yang memiliki seorang putri cantik jelita nan shaleha bernama Maryam. Dari Maryam lahirlah Nabi Isa, nabinya kaum Nazaret (Nashara), Lalu jauh setelah itu, dari garis keturunan Nabi Ismail, lahirlah Nabi akhir zaman. 

Nabi Muhammad memiliki putri yang sampai dengan cucu. Yaitu Sayyidah Zainab dan Fatimah. Yang pertama memiliki putera Umamah yang tidak disebutkan keturunannya. Yang kedua, melahirkan Hasan dan Husein yang disebut dengan as-Sibtain al-Jalilain (dua cucu yang agung). 

Walaupun keduanya berasal dari jalur perempuan tapi mereka tetap dikatakan keturunan Rasulullah. Islam tidak memandang dari jalur laki-laki atau perempuan dalam mengklaim apakah jalur nasab itu terputus atau tidak. 

Keturunan Hasan mayoritas berada di Barat Islam (Maroko-Aljazair), sedangkan keturunan Husein berada di Timur (termasuk di Indonesia). Keturunan dari yang pertama banyak yang jadi kepala negara, sedangkan dari yang kedua banyak yang jadi ulama. Rasul tidak hanya berhasil membimbing dan mendidik umatnya. Rasul juga berhasil ‘membimbing’ anak cucunya.

Itulah teladan dari para nabi juga tokoh nasional yang berhasil mengantarkan anak turunnya menjadi manusia yang mulia di sisi Tuhan dan manusia. Momentum bulan kelahiran Nabi agung mari kita ambil teladan terbaik dari Nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya dalam hal pendidikan keluarga dan masyarakat. 

Membimbing anak-anak sendiri sebelum yang lain. Keluarga sebelum masyarakat. Jangan seperti lilin. Menerangi sekitar, sementara dirinya terbakar. Jadilah lebah yang dirindukan setiap bunga. Dirindukan manusia karena madunya yang lezat menjadi obat bagi siapa saja yang meminumnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement