Sabtu 23 Dec 2017 20:27 WIB

Islam dan Hindu India Larang Rayakan Tahun Baru dengan Kue

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Jutaan orang merayakan pergantian malam tahun baru (Ilustrasi)
Foto: aap
Jutaan orang merayakan pergantian malam tahun baru (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEOBAND -- Ulama Muslim dan Pandita Hindu memiliki persamaan pandangan dalam merayakan pergantian tahun baru yang jatuh pada 1 Januari. Kedua kepercayaan di India itu melarang umatnya merayakan tahun baru dengan suka cita dan kue-kue. Namun, mereka memiliki masing-masing alasan ihwal pelarangan merayakan tahun baru dengan suka cita.

Dilansir dari The Siasat Daily pada Sabtu (23/12), umumnya perayaan 1 Januari di India dan seluruh dunia dirayakan dengan memotong kue dan suasana suka cita. Ulama Muslim dan pandita Hindu menyebut perayaan tersebut adalah budaya dan praktik orang barat.

"Praktik pemotongan kue tidak Islami. Ini tidak sah dalam Islam," kata umala Maulana Mufti Tariq Quasmi.

Dia mengatakan, umat Islam memperingati tahun baru pada 1 Muharam. Dia tak mempermasalahkan pemeluk kepercayaan lain merayakan tahun baru pada 1 Januari. Namun, dia mengingatkan umat Muslim, terutama kaum muda, harus menghindari perayaan tersebut.

Pandit Satendra Sharma dari Ma Shri Tripur Bala Sundari Mandir Seva Kepercayaan Deoband mengatakan, umat Hindu memperingati tahun baru pada hari pertama Navaratri di bulan Chaitra. "Nav Vikram Savant baru kami (tahun baru) dimulai pada hari itu dan ini juga disebutkan dalam catatan pemerintah," ujar dia.

Dia melarang, pemuda mengikuti kebiasaan perayaan tahun baru yang membabi buta itu. Sehingga, menurutnya, pemuda harus memiliki pengetahuan mendasar tentang agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement