Sabtu 23 Dec 2017 14:08 WIB

Peggi Melati Sukma: Zikir Republika Momentum Kebutuhan Batin

 Ribuan jamaah mengikuti doa bersama saat acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta. (ilustrasi)  (Republika/Raisan Al Farisi)
Ribuan jamaah mengikuti doa bersama saat acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta. (ilustrasi) (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada pengujung tahun 2017 Republika kembali menggelar dzikir nasional. Kali ini lebih spesial karena akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Acara ini dibuat lebih istimewah, karena bertepatan dengan ulang tahun Republika ke-25 pada 4 Januari 2018. Dalam kesempatan ini, Republika mengundang beberapa tokoh Islam nasional dan daerah untuk mengisi acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta.

Kegiatan rutin yang dilaksanakan setahun sekali ini merupakan salah satu bentuk syiar dan dakwah. Ajang yang diadakan Republika ini merupakan tempat bertemunya beberapa golongan yang saling menguatkan dalam bangsa Indonesia.

Zikir sendiri menjadi momentum untuk kembali menemukan makna diri kolektif sebagai khalifah Allah di muka bumi. Acara yang sudah digelar lebih dari 10 tahun ini sudah dianggap penting oleh masyarakat, mereka menganggapnya sebagai destinasi.

Bagi founder gerakan dakwah, sosial, kemanusiaan berbasis syiar Islam Muslimah Urban Syiar, Peggy Melati Sukma, kegiatan yang dilakukan Republika merupakan sebuah inspirasi yang memberikan alternatif pilihan aktivitas akhir tahun.

"Acara ini sebagai alternatif juga yang diberikan sangat berkesesuaian dengan prinsip kemanfaatan sebagai manusia hamba Allah yang semestinya banyak bertafakur dalam hidup dan bukan terbiasa membiarkan diri terikat dengan keduniawian," ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (23/12).

Menurutnya, momentum ini sekaligus bisa menjadi sarana tahap awal bagi mereka yang ingin membuka Masehi baru dengan niat berhijrah. "Maka berzikir di tutup tahun jadi sebuah kebutuhan batin," ucapnya.

Menariknya dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh beberapa menteri kabinet kerja, ulama Indonesia, selebriti hingga tokoh nasional. "Yang menyenangkan, acara pendampingnya bermacaam ragam, bernuansa Islami, bermanfaat, dan tetap seru," ucapnya.

"Ingatlah, Surah Ar-Rad'u ayat 28. Hanya dengan zikrullah (mengingat Allah) maka hati akan menjadi tenang," jelas inspirator hijrah ini.

Pada Dzikir Nasional 2017 ini, sejumlah tokoh sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Pimpinan Ponpes Tebu Ireng dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid, Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra Ustaz HM Arifin Ilham, Wakil Sekjen MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain, dan imam muda Muzammil Hasballah.

Rangkaian acara Festival Republik 2017 yang mengusung tema 'Perkuat Silaturahim untuk NKRI'. Festival Republik mencakup acara bazaar, cerdas tangkas 5 Pilar, talk show, donor darah, fun science, Republikustik dan door prize.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement