REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lotte Mart Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PT Pos Indonesia, Laznas Baitul Maal Hidayatullah, Penerbit Rabbit Hole dan Forum Taman Bacaan Masyarakat berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Lotte Mart Peduli Literasi.
Program tersebut berlangsung selama hampir dua bulan, sejak 23 November 2017 dan berakhir 15 Januari 2018. Seremoni penyerahan buku berlangsung di Lotte Mart Kuningan City, Jalan Prof Dr Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (18/12).
“Literasi adalah tentang capaian hidup manusia, di mana kita bisa memanfaatkan hidup lebih fungsional. Bagi pegiat literasi, buku seperti halnya sembako yang menjadi kebutuhan,” Ujar Wien Muldian, wakil Gerakan Literasi Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam talkshow literasi, Senin (18/12).
Wien berharap agar masyarakat Indonesia merapatkan barisan untuk mengembangkan gerakan literasi menjadi gerakan bersama, tidak ada yang merasa hebat sendiri.
Diharapkan pula peran guru, pendidik dan orang tua juga menjadi teladan literasi. Sebab, literasi adalah jalan panjang yang manfaatnya akan dirasakan nanti.
“Bagaimana bisa menjadi teladan literasi dan PR menjadi pendidik dan orangtua adalah teladan. Bahkan saat ini tengah disiapkan literasi coaching agar semua bisa menjadi penggerak literasi,” ujar Wien dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/12).
Program ini adalah salah satu program CSR yang dijalankan oleh Lotte Mart yang bertujuan mendukung gerakan literasi di Indonesia. Fakta menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001.
Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. “Hal ini mendorong Lotte Mart bersinergi dengan semua pihak dalam meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia,” kata Presiden Direktur Lotte Mart Joseph Buntaran.
Sementara itu, penulis terkemuka Asma Nadia dalam sesi talkshow menyampaikan perlu dukungan dari semua pihak untuk lebih menggelorakan semangat literasi ini menjadi lebih besar di Indonesia.
“Jika kita ingin membiasakan anak membaca, maka dimulai dari kebiasaan ayah bundanya membaca. Itu tips pertama. Kedua, tanamkan lebih dulu anak suka membaca daripada menonton. Selanjutnya, tempatkan buku di semua sudut rumah. Bahkan, biasakan memberi hadiha juga dengan buku sehingga menjadi budaya,” papar Asma Nadia.
Acara yang mengangkat tema “Donasi Buku: Bagi Buku-Bagi Ilmu” selain berlangsung dengan kegiatan talkshow, story telling juga seremoni penyerahan 1.700 buku untuk disitribusikan kep Forum Taman Bacaan Masyarakat. “Perlu kerja sama semua komponen untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia,” kata Asma Nadia.
Turut hadir dalam even ini, Corporate Secretary PT Pos Indonesia, Cahyat, Direktur Operasional Laznas BMH, Rama Wijaya dan perwakilan dari Taman Baca Masyarakat, Melvin.