Selasa 19 Dec 2017 22:45 WIB

Kumandang Azan dengan Pengeras Suara di Jerman

Rep: cow/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jerman merupakan negara Eropa dengan penduduk Muslim terbesar setelah Prancis. Lebih dari separuh Muslim ini berasal dari Turki yang merupakan sekutu Jerman dalam Perang Dunia I. Sisanya berasal dari berbagai negara Islam dan bangsa Jerman sendiri.

Kumandang azan menggunakan pengeras suara sempat dilarang di Jerman. Namun, kini, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah, khususnya di beberapa tempat. Misalnya, Wali Kota Rendsburg Andreas Breitner mengizinkan masjid di kotanya menguman- dangkan azan menggunakan pengeras suara.

Menurutnya, tidak ada dasar hukum dalam pelarangan tersebut. Keputusan ini mengundang protes dari masyarakat non-Muslim yang merasa terganggu dengan azan tersebut.

Breitner bahkan mengungkapkan, ia telah mengadakan kajian seputar suara azan yang dikumandangkan dan dianggap mengganggu tersebut. Penelitian tersebut membuktikan kerasnya suara azan melalui pengeras suara ternyata tidak lebih berisik dan keras dibandingkan suara siaran televisi dan radio serta suara burung yang berkicau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement