Selasa 19 Dec 2017 21:43 WIB

Jejak Ottoman di Negeri Panser

Rep: co2/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sehitlik di kota Berlin
Foto: /www.webmastergrade.com
Masjid Sehitlik di kota Berlin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada abad ke-18 M, Kesultanan Turki Usmani (Ottoman) tercatat sebagai sebuah kerajaan besar di dunia. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Afrika, Timur Tengah, hingga daratan Eropa. Sebagai sebuah kerajaan yang berpengaruh di dunia, Turki Usmani disegani kerajaan-kerajaan di Eropa.

Kesultanan Turki Usmani sempat menjalin hubungan diplomatik dengan Kerajaan Prusia--nama Jerman pada abad ke-18. Saat itu, Sultan Ottoman menugaskan Ali Aziz Effendi sebagai duta besar Ottoman untuk Prusia. Hubungan kedua kerajaan pun terbilang amat harmonis

Pada 1798 M, Duta Besar Ali Aziz Effendi tutup usia di Berlin. Penguasa Prusia saat itu, Raja Friedrich Willhelm III, memberikan sebidang tanah di Tempelhof sebagai kediaman akhir sang Duta Besar. Sejak saat itu, lokasi tersebut menjadi pemakaman Muslim di Jerman.

Pemakaman tersebut sempat dipindahkan pada 1866. Namun, segera dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Tempat itu juga pernah dijadikan sebagai pusat perawatan tentara Turki yang terlibat Perang Dunia I. Tentara-tentara yang wafat juga dimakamkan di lahan pemakaman tersebut.

Kompleks pemakaman itu terus mengalami perluasan hingga mencapai 2.550 meter persegi. Oleh masyarakat Turki di Jerman, pemakaman itu diberi nama Pemakaman Sehitlik yang dalam bahasa Turki berarti Pemakaman Para Syuhada.

Seiring bertambahnya jumlah etnis Turki yang menetap di Negeri Panser itu, pada 1983, dibangunlah masjid dengan nama Berlin Turk Sehitlik Camii, melengkapi pemakaman tersebut. Namun, masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Sehitlik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement