REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam buku Rahasia Di Balik Usia 40 Tahun yang ditulis oleh Ahmad Annuri MA dijelaskan mengapa kita sebagai hamba Allah subhanahu wa ta’ala harus bersyukur.
Banyak firman-firman Allah yang memerintahkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberinkan-Nya. Salah satunya yang dikisahkan tentang Nabi Dawud alaihisallam. Allah berfirman, “Wahai keluarga Dawud, beramallah sebagai bentuk syukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali di antara para hamba-Ku yang bersyukur. (QS. Saba: 13)
Pada ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada keluarga Nabi Dawud untuk beramal kebajikan dan mengajak keluarganya dengan amal shalat, puasa, dan lain sebaginya. Perintah tersebut ditekankan karena besarnya nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Dawud dan keluarganya.
Di antara nikmat tersebut adalah dihumpunkannya kerajaan dan kenabian sekaligus kepada beliau. Bala tentara yang besar dan peralatan tempur yang lengkap juga diberikan kepadanya. Selain itu kekuatan yang dimilikinya, yaitu besi menjadi lunak di genggamnya tanpa harus menggunkan api, dan suara yang merdu sampai-sampai burung berhenti terbang turut mendengarkan suara merdunya.
Jadi, jika sekelas nabi saja diingatkan kembali untuk beramal sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta’ala, apalagi kita yang hanya menusia biasa. Nikmat yang Allah berikan kepada kita pun sebenarnya tak kalah hebatnya. Allah memberikan mata, hidung, nafas, akal, dan Islam kepada manusia, itu semua adalah nikmat terbesar.
Maka selayaknya semua itu kita pergunakan untuk kebaikan. Mata kita gunakan untuk melihat ayat Alquran, mulut kita gunakan untuk membaca Alquran, dan telinga untuk mendengarkan Alquran , kaki kita pergunakan untuk melangkah ke jalan kebaikan. Harta kita pergunakan untuk sedekah bukan untuk ,e,beli barang yang tidak berguna atau dibenci Allah.
Apabila kita telah melaksanakan semua itu, insya Allah nikmat-nikmat yang telah Allah berikan akan terus bertambah setiap waktu. Akan tetapi, jika nikmat-nikmat tersebut tidak kita syukuri dan gunakan untuk menggapai ridha Allah subhanahu wa ta’ala, maka nikmat tersebut akan dicabut di dunia atau kita akan disiksa Allah di akhirat kelak.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim: 7)