REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama kelarganya kini tengah berada di tanah suci untuk melaksanakan ibadah umrah. Sesampai di Madinah, mantan Panglima TNI ini disambut dengan meraih oleh para jamaah Indonesia yang saat itu berada di sana. Dia juga mendapat pengawalan dari pihak keamanan Arab Saudi.
"Sesampai di Madinah, banyak para umrah menyambut kedatangannya dengan antusias dengan memanggil namanya dan mencoba mengajaknya bersalaman. Pak Gatot disambut penuh hormat dan dikawal ketat oleh tentara dan polisi arab saudi saat datang di Madinah tadi malam, bak presiden sudah,'' kata mantan jurnalis Republika yang kini berbisnis mengelola travel haji umrah, Soenarwoto, di Madinah (14/12).
Jumat pekan lalu, Jenderal Gatot menyatakan akan segera menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci bersama keluarga setelah tidak menjabat sebagai Panglima TNI.
"Ini yang pertama kali akan saya lakukan setelah tidak menjabat Panglima TNI, yaitu menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (7/12).
Saat itu, Jenderal Gatot menyempatkan menyapa para prajurit TNI AL, TNI AD dan TNI AU di Surabaya yang bertempat di Markas Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim), Tanjung Perak, Surabaya. Pertemuan ini berlangsung beberapa sesaat menjelang pelantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggangtikan dirinya, melalui pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, yang saat itu dijadwalkan berlangsung Jumat sore.
"Sebenarnya jadwal saya hari ini adalah berkunjung ke Markas Marinir di Surabaya. Karena saya bangga terhadap prajurit Marinir. Mereka punya pedoman 'Sekali Maju Pantang Mundur'," ucapnya.
Namun berhubung pada Kamis malam (6/12) telah beredar informasi sore hari ini Presiden Joko Widodo akan melantik Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan dirinya, maka Gatot mengumpulkan seluruh prajurit TNI AL, AD dan AU di wilayah Surabaya dan sekitarnya untuk berkumpul di Markas Koarmatim Surabaya, sekalian menyampaikan salam perpisahan.
Jenderal Gatot mengaku bersyukur diberi kesempatan menjabat Panglima TNI yang disandangnya selama hampir tiga tahun terakhir.
"Cita-cita semua prajurit pasti ingin menjadi Panglima TNI dan itu dikabulkan Allah terhadap diri saya," katanya.
Bagi dia, jabatan Panglima TNI adalah karunia Allah yang luar biasa.
Karenanya, untuk mengungkapkan rasa syukurnya itu, dia akan segera menunaikan ibadah umrah setelah Presiden Joko Widodo resmi melantik Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan dirinya.
"Saya akan ajak keluarga dan beberapa anggota TNI yang selama ini bertugas di rumah untuk bersama-sama menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci," ujarnya.
Perwira tinggi yang akan memasuki masa purnatugas pada bulan Maret 2018 itu telah menjadwalkan berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, Saudi Arabia, pada pekan ini, yaitu seusainya menuntaskan serah-terima jabatan terhadap Panglima TNI yang baru.
Selanjutnya alumnus Akademi Militer tahun 1982 itu menyatakan akan menjalani pengujung karirnya sebagai prajurit TNI hingga memasuki masa purnatugas.
"Saya tetap sebagai prajurit TNI walaupun sudah purnatugas setelah bulan Maret tahun depan. Setelah itu, apabila negara memanggil, pengabdian sekecil apapaun harus saya korbankan demi bangsa dan negara," ucapnya.