REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina (PPIP) menyelenggarakan Pertemuan Solidaritas Palestina, Menolak Keputusan Sepihak Donald Trump di Kantor CDCC, Jakarta pada Senin (11/12). Pertemuan Solideritas Palestina dihadiri perwakilan dan tokoh-tokoh umat beragama yang ada di Indonesia.
Ambassador Designated of The State of Palestine, Zuhair Alshun yang menghadiri Pertemuan Solidaritas Palestina di Kantor CDCC mengatakan, pemimpin rakyat Palestina terus menerus bergerak dengan melakukan pertemuan-pertemuan bilateral. Di antaranya melakukan pertemuan dengan Mesir dan Yordania. Palestina juga akan mempersiapkan pertemuan puncak dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Ia mengatakan, seperti yang diketahui masyarakat Indonesia pada umumnya, rakyat Palestina menyatakan penolakan terhadap keputusan Presiden Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pernyataan Trump juga telah menimbulkan reaksi demonstrasi-demonstrasi di berbagai wilayah di Palestina.
"Ratusan orang luka-luka dan empat orang tewas di Gaza," kata Zuhair di Kantor CDCC, Senin (11/12).
Menuru pandangannya, aksi-aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di dunia adalah pesan yang jelas dan tegas untuk Presiden Trump agar mengubah keputusannya. Zuhair juga mengucapkan selamat dan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Indonesia dan rekan-rekan media yang hadir meliput Pertemuan Solidaritas Palestina.
Di dalam Pertemuan Solidaritas Palestina juga hadir Ketua PPIP Din Syamsuddin, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh, Romo Franz Magnis-Suseno, KH Abdullah Djaidi dari MUI, Sekertaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom dan tokoh-tokoh agama, masyarakat serta akademisi lainnya.
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement