Senin 04 Dec 2017 10:46 WIB

Tolong Korban Perundungan, Remaja Muslim Tewas Ditembak

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Elba Damhuri
Lokas ditembaknya seorang pemuda Muslim yang coba bantu seseorang yang sedang diintimidasi, Ahad (3/12), di Hamilton, Kanada.
Foto: CBC News
Lokas ditembaknya seorang pemuda Muslim yang coba bantu seseorang yang sedang diintimidasi, Ahad (3/12), di Hamilton, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Yosif Al-Hasnawi meninggal dunia akibat luka tembak ketika menolong seseorang yang dipojokkan dua pria misterius di pinggir jalan, Sabtu lalu. Demikian laporan CBC News, Ahad (3/12).

Al-Hasnawi diketahui sedang berjalan pulang dari Masjid al-Mustafa Islamic Centre, Ontario, Kanada. Di tengah perjalanan, dia mendapati seseorang sedang diintimidasi oleh dua pelaku di sekitar perempatan Main Street East dan Wentworth Street South, Sabtu (2/12), pukul 9.00 malam waktu setempat.

Demikian keterangan Sersan Steve Bereziuk dari kepolisian Kota Hamilton, Ontario.Kepolisian setempat masih memburu dua terduga pelaku pembunuhan itu.

Mahasiswa Ilmu Kedokteran pada Brock University itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tidak berhasil ditolong. Satu jam setelah kejadian, dia menghembuskan napas terakhir.

Bereziuk menyebut almarhum sebagai pahlawan yang berani. Di tengah komunitasnya, lanjut Bereziuk, pemuda 19 tahun itu dikenal sebagai pribadi yang hangat dan aktif dalam klub olahraga tinju, atletik, serta bola basket.

"Dia benar-benar orang yang baik. Dia benar-benar pemuda dengan jiwa pemberani. Dia telah mencoba melakukan tindakan heroik, tetapi berakhir seperti ini. Kejadian ini sungguh tragedi," ujar Sersan Steve Bereziuk dalam jumpa pers seperti dikutip CBC News, Ahad (3/12).

Kepolisian setempat sampai saat ini masih terus memburu dua terduga pelaku. Adapun korban perundungan yang ditolong almarhum tidak mengenal sosok Yosif Al-Hasnawi dan juga dua buronan yang dimaksud.

Keluarga al-Hasnawi merupakan imigran asal Irak yang datang ke Kanada pada 2008 silam. Imam Masjid al-Mustafa, Talib al-Jalili, mengenang sosok almarhum sebagai pemuda yang mencintai ibadah.

"Biasanya, setelah membaca Alquran, barulah dia keluar dari masjid," kenang al-Jalili. Dia pemuda yang mengagumkan. Dia telah menjadi pahlawan.

Pihak kampus Brock University telah mengeluarkan pernyataan resmi turut berduka cita atas kepergian tragis mahasiswanya itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement