Ahad 03 Dec 2017 15:14 WIB

Din Berharap Masjid Baru UMS Jadi Pusat Kebudayaan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
 Din Syamsuddin
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Utusan khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin berharap, Masjid Agung Hajah Sudalmiyah Raisn tak hanya menjadi pusat beribadah melainkan juga pusat kebudayaan dan pengembangan aktivitas dakwah khususnya bagi civitasa kademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

"Masjidnya sudah tegak, anggun dan indah. Saya berharap, masjid ini jadi pusat peribadatan dan sekaligus pusat kebudayaan, dan dari UMS ini lahir pencerahan untuk umat Isalm dan bangsa," tutur Din Syamsuddin saat menghadiri peresmian Masjid Agung Hajah Sudalmiyah Rais di UMS pada Ahad (3/12).

Masjid Agung Hajah Sudalmiyah Rais dibangun di tanah seluas 6.842 meter persegi, letaknya berada di kampus II UMS. Pembangunan masjid ini dimulai sejak 7 September tahun lalu, dengan biaya pembangunan mencapai sekitar Rp 20 miliar.

Masjid Hajah Sudalmiyah ini mempunyai arsitektur unik, dimana pada dinding bangunan, masjid ini didominasi warna putih dan sedikit warna krem pada tiang-tiang penyangganya. Masjid ini dibangun tiga lantai, di lantai satu digunakan untuk kantor dan ruang wudhu. Sedangkan ruang shalat berada di lantai dua dan lantai tiga. Masjid ini diperkirakan dapat menampung sekitar 2.300 jamaah.

Masjid Sudalmiyah memiliki konsep terbuka yang diaplikasikan dengan adanya bukaan di ketiga sisi yakni utara, barat dan selatan, tanpa pintu dan jendela sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan alami pada siang hari. Untuk efek pencahayaan dalam ruangan, terpasang kaca patri yang berbentuk 12 sinar dengan bertuliskan lafadz Allah sebagai identitas Muhammadiyah. Masjid ini juga memiliki kesan asri lantaran banyaknya pohon dan tanaman di sekitar lingkungan masjid.

Din menilai, nama Sudalmiyah Rais pantas disematkan untuk nama masjid tersebut. Terlebih, Sudalmiyah merupakan tokoh Aisyiyah yang total dalam mendorong perbaikan pendidikan. Ibu kandung mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Amien Rais itu pun menjadi salah satu tokoh yang turut serta dalam pembangunan UMS.

"Apa yang disampaikan hajah Sudalmiyah untuk meneruskan amanah, menghidupkan jiwa kemuhamadiyahan yaitu dengan mengembangkan kualitas bangsa ini, mengembangkan Islam bukan jumlah dan bilangannya saja, tapi juga mutu dan kualitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement