REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini memaknai Reuni Aksi 212 dalam dua hal. Diyah memaknai aksi ini merupakan sekedar reuni saja. Selain itu, aksi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengisis ulang spirit umat Islam.
"Saya melihat dengan dua sisi tersebut. Untuk itu bagi muslimah yang mengikuti dan menganggap hal ini produktif tidak masalah, begitu pula sebaliknya,"ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (3/12).
Hanya saja dengan kondisi bangsa yang saat ini terkena musibah, sebaiknya kegiatan aksi baik dalam reuni maupun aksi-aksi lain disisipkan doa dan spirit kemanusiaan untuk saling menolong.
Selain itu sebagai muslimah spirit aksi dapat menjadi produktif untuk umat dan bangsa yang menjadi satu kesatuan. Sebagai muslimah sudah diberikan kesempatan yang luas berkiprah pada keahlian masing-masing baik di ranah domestik, publik maupun kontibusi lainnya.
"Sebagai wanita, ibu dan istri, muslimah memiliki peran mutlak. Di ranah publik, muslimah dapat menyalurkan keahliannya," ujar dia.
Sedangkan dalam peran kontributif, muslimah memiliki karya nyata untuk membantu solusi kondisi masyarakat saat ini. Mereka dapat peduli terhadap kesehatan, bencana, pendidikan dan sosial.