Sabtu 02 Dec 2017 11:04 WIB

Retorika Muslim Antara AS dan Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, Retorika permusuhan Trump terhadap Islam telah membuat banyak orang di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, merasa cemas. Mereka menilai, bahwa pergeseran yang memicu sentimen negatif antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Menteri Kabinet Indonesia, Luhut Pandjaitan mengatakan, ada sentimen negatif yang dirasakan di Indonesia. "Banyak orang Indonesia merasa cemas dengan sikap retorika dan sikap tidak bertanggung jawab Trump terhadap Muslim di dunia," katanya seperti dilansir dari Washington Post.

"Mengingat bahwa Indonesia adalah rumah bagi jumlah terbesar dari mereka, ada perasaan bahwa irisan didorong antara Amerika dan Indonesia," ucapnya.

Larangan perjalanan Presiden Donald Trump yang ditujukan ke beberapa negara Muslim mayoritas tidak termasuk Indonesia namun tetap mendapat kritik dari masyarakat Indonesia.

Pekan ini, Trump mengupload video anti-Muslim dari kelompok Inggris yang jauh-jauh hanya dalam pernyataan terakhir untuk mengobarkan sentimen terhadap Amerika Serikat di dunia Muslim.

Luhut mengatakan bahwa Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dan ini 'tak terbayangkan' berharap Amerika Serikat dapat memiliki hubungan yang baik dengan kawasan ini tanpa menjangkau Indonesia pada khususnya. "Kerja sama antara Amerika Serikat dan Indonesia juga penting dalam memerangi ekstremisme kekerasan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement