Jumat 01 Dec 2017 20:28 WIB

Haedar Nashir: Maulid Nabi Jangan Berhenti di Ritual

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Elba Damhuri
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: Republika/Agung Supri
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada Jumat (1/12) diharapkan menjadi momentum peningkatan mutu akhlak sosial masyarakat Indonesia. Hal itu disampaikan ketua umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Kepaduan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik, kata Haedar, masih cukup jarang dijumpai pada tingkat elite. Karena itu, lanjut dia, peringatan kelahiran Rasulullah SAW hendaknya tidak berhenti pada tataran seremonial.

Maulid Nabi Muhammad SAW harus menjadi momentum bagi elite umat dan bangsa untuk menampilkan keteladanan, yang mengalami erosi nilai saat ini. Maulid jangan berhenti di ritual.

"Yang paling penting, meneladani //uswah hasanah// Nabi SAW dan misi risalahnya. Nabi SAW itu, kata sejalan tindakan. Yang ditunjukkannya keutamaan pikiran, sikap, dan tindakan," jelas Haedar, Jumat (1/12).

Haedar juga berharap agar publik pada umumnya merenungi keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk kemudian hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Umat dan warga bangsa juga perlu menunjukkan sifat amanah dan mulia, sebagaimana Nabi SAW memberikan contoh.Nabi SAW pembawa misi kebenaran dan kebaikan Ilahi yang menjadi rahmat bagi semesta alam, kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement