Sabtu 02 Dec 2017 05:23 WIB

Ciri Pribadi yang Dicintai Allah

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia agar senantiasa bertakwa. Perintah tersebut tertuang dalam banyak ayat Alquran. Seperti surah an-Nisa ayat 1 yang berbunyi, "Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri."

Perintah lainnya dalam surah Ali Imran ayat 102, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keada an beragama Islam."

Ustaz Oemar Mita dalam kajian Islam di Masjid al-Haamidiyah, TB Simatupang, Jakarta Selatan, belum lama ini, mengatakan, ketakwaan salah satu ciri seseorang yang dicintai oleh Allah. Ketakwaan merupakan pakaian bagi kekasih Allah di bumi. "Makanya ketakwaan menempati porsi tinggi. Maka kita harus paham apa itu takwa," ujar Ustaz Mita.

Ustaz Mita mengungkapkan, banyak ulama yang mempunyai pandangan ten tang pengertian takwa. Ali bin Abi Thalib mengatakan, takwa harus memenuhi empat hal, di antaranya takut kepada Allah. Dia menilai, ketakutan kepada Allah sangat berbeda dengan takut ke pada sesama manusia.

Jika takut sesama manusia, yang terjadi akan saling menghindari. Berbeda jika takut kepada Allah mereka justru akan semakin men dekatkan diri dengan memperbanyak ibadah. Dengan begitu, Allah akan menjamin kehidupan orang takut kepadanya di dunia maupun di akhirat.

Sementara itu, kata dia, takut kepada Allah dapat ditunjukkan dalam banyak hal diantaranya takut melakukan ke syirik an, bid'ah dan melakukan dosadosa besar. Kemudian takwa menurut Ali, lanjut Ustaz Mita, juga bagaimana umat Islam dalam beramal sesuai de ngan landasan yang diturunkan Allah. Itu sebabnya, kaum Muslimin harus ber amal dengan ilmu melalui petunjuk, yakni Alquran. "Allah menempatkan ilmu itu porsi nya besar. Ilmu landasan pertama," kata Ustaz Mita.

Selain ilmu, umat Islam harus mempunyai keikhlasan dalam melaksanakan amal ibadah kepada Allah. Pasalnya, Allah tidak ingin disembah oleh makh luk-Nya hanya karena kebutuhan saja, melainkan karena keikhlasan. Terlebih, saat ini ilmu dan keikhlasan sangat dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement