Jumat 01 Dec 2017 16:34 WIB

Ketum Al Irsyad: Maulid Nabi Bukan Sekadar Peringatan

Rep: muhyidin/ Red: Muhammad Subarkah
Rambut Rasulullah SAW di Baghdad
Foto: dok istimewa
Rambut Rasulullah SAW di Baghdad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyyah, KH Abdullah Djaidi mengatakan, peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekedar untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tapi juga sebagai momentum untuk menyampaikan Islam rahmatal lil alamin kepada umat.

 

"Maulid Nabi SAW adalah bukan hanya sekedar peringatan tapi kita menjelaskan kepada umat dan bangsa bahwa Nabi dituutus ke muka bumi ini sebagai rahmatal lil alamin, membawa rahmat dan kasih sayang ke pada seluruh alam," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (1/12).

 

Ia menuturkan, Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya mempunyai misi untuk memperkuat ukhuwuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Dengan demikian, Islam menjadi rahmat bagi alam semesta.

 

Selain itu, lanjut dia, Rasulullah juga selalu mengajak umat untuk berdakwah dengan penuh kesantunan dan penuh kebijaksanaan. "Itu lah yang dicontohkan nabi dengan akhlak yang mulia, sehingga perlu ditiru dan diamalkan oleh umatnya," ucapnya.

 

Menurut dia, Nabi Muhammad diturunkan ke muka bumi ini untuk mengembalikan umat ke jalan yang benar sebagaimana diajarkan oleh Alquran. Nabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia yang dihidup di zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang.

 

Ia mengatakan, dalam konteks saat ini umat harus meneladani Rasulullah dalam memperkuat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara), sehingga umat Islam bisa terap menghormati kepercayaan umat agama lainnya. "Ukhuwah Wathaniyah itu dicontohkan bagaimana Rasulullah itu menghormati aqidah atau kepercayaan umat yang lain. Pada waktu itu kan majemuk, ada kaum yahudi ada kaum nasrani, mereka itu tidak diganggu kegiatan ibadahnya," katanya

 

Karena itu, menurut dia, ukhuwuah wathaniyah harus diperkuat untuk menghornati keberagaman di Indonesia. Menurut dia, keberagamaan tersebut harus tetap dihormati selama tidak tidak menyimpang dari ideologi Pancasila yang dianut oleh Indonesia. "Tapi kalau pemahamannya sudah menyimpang kita harus tegas menghadapi kelompok-kelompok itu," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement