Rabu 29 Nov 2017 22:00 WIB

Taman Cermin Ide Visualisasi Surga

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Surga (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Surga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Selama berabad-abad, ide visualisasi surga sebagai taman menjadi sejarah yang melekat pada Islam, Kristen, dan Judaisme. Emma Clark menuliskan hal itu dalam artikelnya Symbolism of the Islamic Garden.

Kata paradise yang berarti surga berasal dari kata dalam Bahasa Persia, pairidaeza yang berarti daerah yang dikelilingi dinding. Pada awal perkembangan Yahudi dan Nasrani, paradise berasosiasi dengan Surga Eden atau Surga Adn.

Pada masa Rasulullah SAW, konsep taman indah bagi mereka yang mengerjakan kebajikan juga bukan konsep baru. Bangsa Arab sejak dahulu menganggap alam yang hijau harus disucikan. Karena mereka sangat bergantung pada oase, adalah wajar bila mereka harus menjaga vegetasi alam.

Terdapat lebih dari seratus kali penyebutan taman dalam Alquran. Ada banyak frasa yang digunakan, tetapi sekitar 30 frasa menggunakan jannatin tajri min tahtiha al-anhar (surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai) sebagai gambaran surga.

Pada level tertentu, gambaran itu mengundang visualisasi air mengalir di kanal-kanal yang mengairi taman. Namun, pada level maknawi, gambaran itu diartikan sebagai memelihara ''surga di dalam diri'' dengan terus menyucikan jiwa. Gambaran surga paling detail ada dalam Alquran surah ar-Rahman. Ada empat surga dideskripsikan di sana.

Keempat surga digambarkan berpasangan dan bersusun ke atas. Ini juga yang tampaknya jadi alasan mengapa taman-taman pada era Islam punya format empat lapis yang tak hanya harmonis, tapi juga indah. Taman pada era Islam juga bisa berbentuk taman privat yang tak semua orang bisa datang dan dijadikan tempat berdoa serta berkontemplasi. Privasi ini banyak dibentuk pada taman-taman kerajaan.

Taman juga jadi bentuk keterhubungan transenden manusia dengan Allah SWT. Kecintaan dan pengetahuan akan tumbuhan melahirkan cinta pada Sang Pencipta. Tumbuhan dan bunga juga jadi representasi radiasi keindahan yang Allah SWT ciptakan. 

Dalam konteks Islam, air mengalir adalah elemen penting. Bagi mereka yang tinggal di padang pasir, air jadi bentuk kemurahan Yang Maha Kuasa. Dalam Alquran, kata kemurahan dari Allah SWT terkoneksi dengan air terutama hujan. Apalagi dalam Alquran, hujan pun digambarkan sebagai sumber kehidupan.

Di banyak tradisi, air jadi simbol jiwa dan menunjukkan kemampuannya untuk mengembalikan sesuatu pada keadaan bersih dan suci. Aliran, percikan, dan tetesan air yang terus-menerus di Taman Alhambra diyakini merupakan salah satu representasi surga dunia.

Air yang jadi sumber kesejukan, membersihkan, dan memurnikan adalah pusat dari sebuah taman. Karena itu, air adalah elemen yang teramat penting dalam penataan taman sebelum tumbuhan dan bunga. Contohnya, di taman-taman Istana Alhambra, Granada tampak jelas pentingnya unsur air itu. Di salah satu taman di sana, yakni Taman Myrtles, unsur air tampak pada sebuah kolam besar yang dikelilingi semak bunga. Sementara, di Taman Singa sumber air dibuat mengalir konstan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement