Rabu 29 Nov 2017 07:35 WIB

Dua Santri Raih Prestasi Sains dan Matematika Internasional

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Santri
Foto: Republika/Yasin Habibi
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua santri yang sekolah di SD Integral Lukmanul Hakim, Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Erin Laily Fathima Rahmanto (12) dan Aldyto Rafif Abhinaya (11) meraih penghanghargaan kompetisi matematika dan sains tingkat Internasonal. Prestasi ini didapatkan atas kerja keras, doa orangtua, dan guru-guru yang mendukungnya.

Dalam kompetesi ini, Erin meraih medali perak untuk bidang sains SD dalam ajang olimpiade sains dan matematika tingkat Asia atau Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary Schools (ASMOPS) International Competition 2017 yang digelar pada 17-21 November di Pattaya, Thailand.

Orangtua Erin, Ida Nurhidayati (35) bersyukur atas prestasi putrinya. Menurut dia, Erin telag bekerja sangat keras untuk berprestasi dalam kompetesi tersebut. Sebelum berangkat, Erin rajin mengerjakan dan menerjemahkan soal-soal bahasa Inggris dan latihan soal setiap hari, dan dibina oleh ayahnya, yang merupakan guru sains.

"Dia berlatih secara teratur dan harus mengerjakan 40 sampai 50 soal setiap hari, rata-rata pelajaran reguler untuk SMP atau SMA," ujar Nurhidayati dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (28/11).

Sementara, Aldyto meraih bronze medal dalam ajang kompetisi MIPA Internasional bertajuk International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) pada 20-24 November 2017 di Singapura. Ayah dari Aldyto, Acil Eka Indiarto (37) juga mengaku bangga atas keberhasilan putranya.

Ia mengatakan, salah satu di antara keberhasilan putranya adalah karena dukungan luar biasa dari Kepala Sekolah beserta Ustadz dan Ustadzah SD Lukmanul Hakim, sehingga meraih prestasi di bidang Matematika.

"Terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan kepada Aldyto juga atas doa dan bimbingannya. Semoga Allah Subhanahu Wataaala memberikan balasan yang terbaik utk Ustad Adi dan para ustadz dan ustadzah SD Lukmanul Hakim," katanya.

Ia mengaku tak memiliki tips khusus pada anaknya. Menurut dia, Aldyto hanya berlatih mengerjakan soal-soal setiap hari, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Namun saya merasa doa orangtua, mertua juga ustaz atau ustadzah dan wali murid sangat berpengaruh dalam pencapaian Aldyto, ucap Acil.

Sementara, Wali kelas kedua santri tersebut, Aan Harinimiswari (35) hanya berharap agar kedua santri tersebut tumbuh menjadi muslim dan muslimah yang bermanfaat bagi umat. "Sebagai guru, saya hanya mereka bisa tumbuh menjadi muslim dan muslimah tangguh dan bermanfaat bagi umat. Prestasi yang ditorehkan hari ini semoga menjadi awal yang baik bagi kemajuan umat, bukan menyulitkan umat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement