Rabu 29 Nov 2017 04:31 WIB

Rakernas Pemuda Muhammadiyah Palangkaraya Hasilkan Khittoh

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Tanwir II (Rakernas) Pemuda Muhammadiyah Palangkaraya berlangsung pada 26 hingga 29 November 2017. Dalam Rakernas tersebut dihasilkan Khittoh atau garis besar perjuangan sebagai panduan dan nasihat Pemuda Muhammadiyah bagi seluruh anak muda Islam khususnya dan anak muda Indonesia secara umum.

Khittoh Kahayan merujuk kepada Sungai Kahayan di Palangkaraya yang menjadi tuan rumah Tanwir II Pemuda Muhammadiyah. Khittoh Kahayan adalah 'Khittoh Akhlak Politik Kebangsaan' yang memberikan panduan bagi anak muda Indonesia, bahwa penting untuk meninggikan standar akhlak politik bangsa. Karena dimasa yang akan datang, di tengah rendahnya akhlak politik bangsa saat ini, segala cara dapat dilakukan untuk merebut kekuasaan dan abai akhlak yang tinggi.

Maksud dan tujuan Rakernas Pemuda Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Muhammadiyah melaksanakan dakwah amar maruf nahi munkar dan tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan.

Dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id pada Selasa (28/11), Khittoh Kahayan lahir sebagai Khittoh Akhlak Politik kebangsaan bagi anak muda Islam dan Indonesia, dengan 4 nilai dasar yakni:

1. Nilai Ketauhidan

Pemuda Muhammadiyah meyakini dengan sepenuh hati bahwa kekuasaan yang ada di tangan manusia adalah amanah dari Allah yang dipegilirkan bagi setiap manusia. Sebagaimana termaktub dalam al Quran : Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS Ali Imran 26).

Oleh karena itu, setiap manusia yang diberi amanah kekuasaan oleh Allah swt. haruslah memegang teguh amanah tersebut dengan adil dan bertanggung jawab. Hal ini juga merupakan manifestasi dari tugas kekhalifahan yang diberikan allah kepada manusia (QS Al baqarah 30).

2. Nilai Ubudiyah

Pada dasarnya tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah sebagaimana ditulis dalam al Quran :

"Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu." (QS Adz Dzariyat 56).

Seluruh aktivitas kehudipan sebagai muslim adalah dalam rangka pengabdian/ibadah kepada allah swt. Termasuk di dalamnya kehidupan politik. Maka agar aktivitas politik kita dapat bernilai ibadah di sisi-Nya, aktivitas terebut harus dilandasi dengan nilai ubudiyah dan mampu memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara.

3. Nilai Mashlahat

Tujuan bernegara adalah mewujudkan kemashlahatan dan kesejahteraan bagi kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dalam al Quran, kesejahteraan itu tidak hanya dilihat dari kuantitas tapi juga keberkahan dari rezeki yang dilimpahkan Allah.

Sedangkan rezki yang melimpah sekaligus diliputi keberkahan itu hanya dapat dituai dengan keimanan dan keberkahan. Sebagaimana firman Allah :"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A`raf 96).

Bagi Pemuda Muhammadiyah, kemashlahatan bernegara hanya akan dicapai jika politik kebangsaan dijalankan atas dasar keimanan dengan menghindari perilaku yang bertentangan dengan perintah Allah seperti korupsi, manipulasi, penyalahgunaan kekuasaan, dll. Jika politik dijalankan atas dasar iman dan penuh kesyukuran, maka akan terwujudlah apa yang dijanjikan Allah :"Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." (QS. Saba: 15).

4. Nilai Dakwah

Pemuda Muhammadiyah memiliki identitas sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar. Hal ini adalah implementasi dari firman Allah : "(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan." (surah al hajj 41)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran 110).

Untuk itu Pemuda Muhammadiyah tidak pernah bosan menyeru dan mengingatkan kepada penguasa serta seluruh pengambil kebijakan untuk menjalankan amanah secara adil, berlandaskan nilai moral dan agama, agar kebijakan tersebut dapat memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.

Pemuda Muhammadiyah tidak akan sungkan untuk menyampaikan kritik dan terus mengingatkan semua pihak, baik pembuat kebijakan, media, maupun rakyat keseluruhan demi terwujudnya kemashlahatan bersama.

Empat nilai dasar diatas harus menjadi rujukan bagi seluruh kader Pemuda Muhammadiyah dalam setiap langkah politik yang dijalaninya. Pemuda Muhammadiyah meyakini bahwa usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang memberi manfaat bagi rakyat hanya dapat dicapai dengan melandaskan aktivitas politik kebangsaan kita kepada nilai-nilai ilahiyah dan tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, persatuan keadilan, dan kedamaian. Sehingga cita-cita keadilan sosial bagi seuruh bagi seluruh rakyat Indonesia akan dapat diwujudkan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement