Senin 27 Nov 2017 20:33 WIB

ACT Sigap Bantu Korban Gunung Agung

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
ACT sisir jalur wisata Pura Bekasih
Foto: dok. ACT
ACT sisir jalur wisata Pura Bekasih

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- ACT memberikan bantuan langsung kepada pengungsi korban gunung. Aksi sigap ini dilakukan melihat kondisi kawasan ini sudah mulai ditutupi abu vulkanik dari Gunung Agung.

"Jarak pandang di darat hanya 300 meter saja," ungkap Kusmayadi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (27/11).

ACT memberikan  bantuan dengan mendistribusikan masker. Selain itu, tim emergency response ACT mulai menyiapkan pasokan logistik untuk para pengungsi. Kebutuhan logistik berupa beras, minyak goreng, sarden, terigu, dan susu sudah diboyong ke posko ACT yang berada dalam radius 12 km dari puncah kawah Gunung Agung.

Posko induk ACT dibangun di Jalan Gunung Ringin Raya No: 13, Monang Maning, Denpasar. Sementara posko aksi dan dapur umum ACT dipusatkan ke Pos Pengungsi Pertanian, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.  Selain itu, aktivitas ekonomi masyarakat di sepanjang jalur wisata menuju Pura Besakih lumpuh.

"Puluhan rumah dan kios yang disaat normal menjual berbagai souvenir Bali  tampak tutup. Desa besakih ini seperti desa mati, tidak ada aktifitas warga sama sekali," ungkap komandan Emergency Respon Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kusmayadi.

Kumayadi menambahkan, Erupsi gunung agung ini menyebabkan mata perih, dan sesak napas. Tim ACT yang melakukan penyisiran dan upaya evakuasi terpaksa harus berbekal masker untuk mencegah abu terhirup.

Salah satu daerah terdampak adalah Pura. Daerah yang menjadi salah satu objek wisata andalan Bali ini memang masuk KRB III, 6-7,5 KM atau zona merah/bahaya.

Dalam radius tersebut, menurut Kusmayadi, harus dikosongkan. "Alhamdulillah masyarakat patuh dan mengikuti himbauan tersebut," tandasnya.

Mengutip data yang dihimpun Sumber Informasi Bidang Humas Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, sampai Minggu (26/11) kemarin, jumlah pengungsi sudah mencapai 23.737 jiwa yang menyebar di wilayah Buleleng, Klungkung, Karangasem, Bangli, Tabanan, Denpasar, Gianyar, Badung dan Jembrana. Sementara itu, jumlah pengungsi terbanyak berada di Kabupaten Karangasem, dengan total pengungsi di Karangasem berjumlah 11.628 jiwa.

Selain distribusi masker, tim emergency response ACT mulai menyiapkan pasokan logistik untuk para pengungsi. Kebutuhan logistik berupa beras, minyak goreng, sarden, terigu, dan susu sudah diboyong ke posko ACT yang berada dalam radius 12 km dari puncah kawah Gunung Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement