Senin 27 Nov 2017 10:35 WIB

Ini Saat Nabi SAW Mengafankan Jasad Syahid Hamzah RA

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Kain kafan. Ilustrasi.
Kain kafan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Hamzah ra adalah paman Nabi SAW yang syahid dalam perang Uhud. Orang-orang kafir telah memotong telinga, hidung, dan anggota tubuh Hamzah ra. Dadanya dirobek dan hatinya dikuluarkan dengan sangat kejam.

Seusai pertempuran, Nabi SAW bersama para sahabat mencari para syuhada dan menyiapkan kain  kafan untuk mereka. Nabi SAW sangat sedih ketika melihat keadaan mayat Hamzah ra lalu dengan sehelai selimut, ditutuplah mayatnya. Kemudian datanglah Shafiyah ra saudara peremupuan Hamzah ra.

Shafiyah ingin melihat keadaan mayat saudaranya yang telah rusak. Rasulullah SAW berpikir, bagaimanapun hati seorang perempuan tidak akan tabah melihat kezhaliman tersebut. Oleh sebab itu, Beliau segera menyuruh Zubair ra anak laki-laki Shafiyah r.ha, untuk melarangnya agar tidak mendekati mayat Hamzah ra. Zubari ra pun melaksanakan perintah Beliau.

Shafiyah r.ha berkata kepada anaknya, “Aku sudah mengetahui keadaan saudaraku yang syahid dengan hidung, telinga, dan anggota tubuhnya terpotong-potong. Tidak masalah, karena ia sedang berjuang di jalan Allah. Aku rela, aku hanya mengaharap pahala dari Allah. Insya Allah aku dapat bersabar.”

Zubair ra pun menyampaikan kepada Nabi SAW mengenai perkataan ibunya. Akhirnya Shafiyah diizinkan mendekati kakaknya. Lalu ia mengeluarkan dua helai kain seraya berkata, “Aku datang dengan membawa kain kafan untuk saudaraku. Kafanilah ia dengan kain ini.”

Zubair mengambil kain kafan itu dan  bersama Rasulullah SAW mengkafani mayat Hamzah ra. Ternyata di sisi mayat Hamzah ada mayat seorang Anshar, yaitu Suhail yanng keadaannya serupa dengan Hamzah ra. Mereka merasa malu jika Hamzah ra memperoleh dua kain kafan, sedangkan Suhail tidak memperoleh sehelai pun.

Akhirnya mereka membagi dua kain kafan itu. sehelai berukuran besar dan sehelai lagi berukuran kecil. Maka mereka mengundinya, hasilnya Suhail memperoleh kain yang besar dan Hamzah memperoleh kain yang kecil.  Jika kain itu ditutupkan ke kaki Hamzah ra, kepalanya akan terbuka, dan jika ditutupkan ke kepalanya, kakinya terbuka. Akhirnya Nabi SAW menyuruh agar kepalanya ditutup kain dan kakinya ditutupi dengan dedaunan (Khamis).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement