REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Rabithah Alawiyah menggelar Rapat Kerja Nasioonal (Rakernas) selama tiga hari di Jakarta sejak Jumat (24/11) kemarin. Salah satu hasil dari Rakernas ini, Rabithah Alawiyah akan turut mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Rakernas ini ditutup Ketua Dewab Syuro Rabithah Alawiyah, Habib Muhsin Alhamid pada Ahad (26/11). Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Smith mengatakan, dari hasil Rakernas ini setidaknya menghasilkan lima rekomendasi yang lebih banyak ditujukan pada internal organisasi, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, maupun ekonomi.
"Rekomendasinya ada lima poin. Cuma intinya lebih banyak pada peningkatan organisasi internal," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (26/11).
Ia menjelaskan, dalam rekomendasi tersebut pertama menyangkut tentang penguatan dakwah. Menurut dia, penguatan dakwah ini harus dilakukan oleh pengurus yang ada di berbagai wilayah Indonesia. "Jadi intinya minta di setiap cabang lebih berperan aktif dalam daerah masing-masing. Karena setiap pengurus di cabang itu sering dijadikan rujukan di lingkungannya," ucapnya.
Kedua, lanjut dia, ke depannya juga akan dilakukan peningkatan teknologi digital, sehingga komunikasi antara pergurus daerah pengurus pusat bisa lebih cepat dan efesien. Karena, menurut dia, di zaman sekarang ini kecepatan dalam komunikasi sangat penting untuk merespon permasalahan dan kebutuhan masyarakat.
Rekomendasi ketiga, menurut dia, Rabithah Alawiyah juga akan fokus mengurus dan memperkuat bidang pendidikan. Salah satunya yaitu dengan cara mengubah mindset pengurus, sehingga para pengurus bisa lebih berperan dalam berbagai bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keempat, Rabithah Alawiyah juga akan turut berperan dalam mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Menurut dia, dalam bidang ekonomi ini Rabithah Alawiyah akan ikut membantu meningkatkan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Ia menjelaskan, saat ini Rabithah Alawiyah telah membantu dengan memberikan modal pada pengusaha kecil UMKM. Bahkan, Rabithah juga membantu dalam memasarkan produk-produk mereka dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Terakhir akan ada program-program bersama seperti pengobatan-pengobatan pada kaum dhuafa, akan bekerjasama dengan BPJS. Di mana premi-premi BPJS- nya itu ditaggung Rabithah dan ini menjadi program nasional juga. Jadi bersama-bersama pemerintah juga," katanya.
Dengan Rakernas ini, Habib Zein berharap bisa membuat pengurus Rabithah menjadi solid lagi, sehingga dapat membangun gerakan bersama dalam membangun masyarakat, khususnya umat Islam.