REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Shalat adalah salah satu cara seorang hamba berkomunikasi dengan penciptanya Allah SWT. Bagaimana seharusnya pakaian yang dikenakan saat menghadap Allah?
Dalam buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri dijelaskan bagaiman cara berpakain terbaik atau yang harus dikeakan saat hendak sholat.
Seorang muslim diperbolehkan memakai pakaian sesukanya, selama itu tidak haram dan sesuai dengan syraiat Islam. kecuali bila pakaian tersebut yang diharamkan, baik karena dzatnya, seperti kain sutra untuk lak-laki, atau pakaian yang terdapat gambar-gambar yang memiliki ruh, sehingga diharamkan bagi laki-laki maupun perempuan.
Atau diharamkan karena sifatnya, seperti shalatnya laki-laki memakai pakaian peerempuan atau isbal atau juga pakaian yang diharamkan karena dari hasil yang haram, seperti hasil dari mencuri.
Jadi disunnahkan shalat memakai pakaian yang indah lagi bersih. Karena Allah subhanahau wa ta’ala lebih berhak mendapatkan lerapihan dan keindahan mereka. Bukan hanya ketika hendak pergi saja yang rapi, tetapi ketika menghadap Allah juga harus rapi, karena Allah yang melihatnya.
Maka, bagi laki-laki batas kain sampai pertengahan betis dan lengan, jika tidak memungkinkan, maka boleh sampai bawah betis. Karena aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut. Sedangkan bagi perempuan, karean seluruh badannya adalah aurat kecuali wajah, kedua telapak tangan, dan kedua telapak kaki, jadi harus ditutupi saat shalat.
Sumber: Dalam buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri. Bagian ketiga ibadah: Shalat. Pakaian Dalam Shalat. Hal 649.