Senin 20 Nov 2017 16:46 WIB

Seminar Internasional tentang Pesantren akan Ramaikan IIEE 2

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Jelang Pameran Pendidikan Islam Dunia. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin memberikan konferensi pers terkait Pameran Pendidikan Islam Dunia di Jakarta, Rabu (15/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Jelang Pameran Pendidikan Islam Dunia. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin memberikan konferensi pers terkait Pameran Pendidikan Islam Dunia di Jakarta, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seminar Internasional tentang Studi Pesantren akan meramaikan kegiatan International Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten yang digelar mulai tanggal 21-24 November 2017. Kegiatan berjuluk International Seminar on Pesantren Studies ini akan dibuka pada Senin (20/11) malam dan akan berlangsung hingga Rabu (22/11).

Dirjen Pendidikan Islam Prof Kamaruddin Amin mengatakan, bahwa sejumlah pakar tentang pesantren akan diundang sebagai narasumber, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Sementara, Kamaruddin sendiri akan menjadi keynote speaker dalam pembukaan seminar ini dengan tema Moderasi Islam dalam Kajian Pesantren.

"Dalam expo ini juga ada seminar tentang studi pesantren, jadi seminar tentang kepasantrenan. Ini juga seminar Internasional dengan menghadirkan pembicara-pembicara dari luar negeri," ujarnya, Senin (20/11).

Pembicara dari luar negeri itu antara lain yaitu Syeikh Dr Fadi Alamuddin (Lebanon - Global University), Syeikh Dr Thariq Ghannam (Australia-Mufti Darul Fatwa), dan Prof Muhammad Hasan Hitou (Suriah-Pimpinan STAI Imam Syafii Cianjur). "Jadi ini untuk menunjukkan tentang penyelenggaraan Pendidikan Islam di Indonesia yang kita ketahui bersama memiliki kekhasan, dan memiliki visi dan misi dalam hal moderasinya," ucapnya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi menjelaskan, bahwa seminar ini akan mengangkat tema Pesantren Menghadapi Tantangan Global: Upaya Memperkuat Tafaqquh Fiddin dan Membangun Peradaban Bangsa. "Kegiatan ini dilakukan agar pesantren terus berefleksi-inovasi dalam meng-upgrade sistem pembelajaran dan senantiasa survive menghadapi perubahan zaman," kata Zayadi.

Menurut Zayadi, seminar ini bertujuan untuk membedah tantangan global yang dihadapi pesantren saat ini dan untuk menguatkan peran lembaga pendidikan khas Indonesia di tingkat Internasional. Karena itu, semua pihak perlu memikirkan kembali tentang peran strategis pesantren di tengah arus teknologi informasi dan perubahan budaya Indonesia.

"Tujuan lainnya adalah, memperkuat kelembagaan pesantren dalam memperkokoh institusionalisasi pendidikan sebagai upaya mencerdaskan manusia Indonesia seutuhnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement