Sabtu 18 Nov 2017 22:26 WIB

Panglima: Ulama Mengajarkan Kita Agar tak Mudah Mengafirkan

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Orasi Imiah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, di Aula Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Sabtu (18/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Orasi Imiah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, di Aula Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Sabtu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan peran para ulama yang kerap memberikan tausiyah agar seorang Muslim untuk tidak arogan. Menurut Panglima, para ulama mengajak umat Islam untuk melindungi dan menghormati sesama umat lainnya.

"Dan tidak mudah mengatakan kafir kepada orang lain. Karena Islam di Indonesia adalah rahmatan lil alamin atau Islam yang membawa kebaikan bagi semua umat," kata Panglima TNI di hadapan ribuan peserta yang hadir, terdiri dari jamaah Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Anak Yatim, Veteran dan masyarakat umum pada acara Milad Daarut Tauhid ke-27 Tahun 2017 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/11).

Gatot mengatakan ulama Indonesia selalu membimbing umatnya untuk mengerjakan shalat dan berdoa agar dapat memberikan kedamaian serta ketenangan hati, sehingga bisa menghilangkan kekecewaan, kebencian dan syirik.

Di samping itu, ulama di Indonesia selalu memberikan tausiyah kepada umatnya untuk menjadi seorang muslim yang cinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia menyebutkan para ulama itu pasti bicara dengan hati sehingga umatnya mendapatkan kedamaian, karena para ulama membimbing umat Muslim menjadi mukmin. "Kalau ada ulama yang memakai serban dan berbicara kasar yang membuat orang marah, itu pasti ulama palsu dan jangan diikuti, kata dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement