REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) memenuhi undangan Sultan Pontianak IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie untuk datang dan silaturahmi ke Pontianak, Kalimatan Barat pada Jumat (17/11). Kehadiran gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mendapat sambutan luar biasa dari warga Pontianak. Begitu mendarat di Bandara Supadio, Pontianak,TGB disambut Pangeran Syarif Machmud Alkadrie dengan diiringi lantunan shalawat Badar dari masyarakat. Yang menarik, utusan sultan membacakan Titah Raja.
Kami yang menjunjung Titah Silaturahim Akbar dari Yang Mulia Sultan Pontianak IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie menyampaikan pesan bahwa mengundang Yang Mulia TGH Muhammad Zainul Majdi untuk menghadiri undangan Kesultanan Kadriah, Istana Kadriah Pontianak. Maka dimohon kepada yang mulia TGH Muhammad Zainul Majdi dan rombongan untuk menerima penjemputan kami dari Kesultanan Kadriah Pontianak.
Dari bandara, TGB langsung menuju Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak. Masjid ini merupakan masjid tertua di Pontianak yang berdiri sejak abad ke-17 Masehi. Di masjid yang berada tepat di sebelah Sungai Kapuas, TGB menjadi khatib shalat Jumat.
Dalam khotbahnya, TGB menguraikan modal utama bagi seorang hamba ketika ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Iman Islam, Taqwa dan Ilmu. Ketika seorang hamba menjalankan ibadah dan kebaikan sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT, maka kemanfaatannya akan kembali pada dirinya. Sebaliknya bila menghiasi hidup dengan kekufuran, maka kemudaratannya pun akan kembali pada yang bersangkutan.
"Karakteristik Islam adalah membawa kemudahan atau kelapangan yaitu Allah SWT telah memberikan pedoman yang menjadi petunjuk bagi umatnya menuju kebaikan," ungkap TGB.
TGB melanjutkan, Allah SWT tidak pernah memberikan kesulitan tetapi justru memberikan kelapangan menjalankan ibadah untuk mencapai kebahagiaan dengan ketakwaan dan keimanan untuk terus berupaya menunaikan ibadah dengan cara yang tepat sesuai tuntunan Allah dan rasulnya.
"Allah SWT menurunkan agama-Nya melalui Baginda Rasulullah SAW tidak untuk mempersulit umatnya, melainkan memberikan kemudahan dalam semua sisi kehidupan manusia. Kalau yang paling dicari manusia adalah kebahagiaan, maka Islam datang untuk memberitahu kita cara-cara untuk memperoleh kebahagiaan itu," kata TGB menambahkan.