Rabu 15 Nov 2017 08:41 WIB
Konferensi Internasional Mushaf Standar Indonesia

Menguatkan Kedudukan Rasm Mushaf Indonesia

Kepala lajnah pentashihan mushaf Alquran, dr. Muchlis Hanafi
Foto: ROL
Kepala lajnah pentashihan mushaf Alquran, dr. Muchlis Hanafi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Agama akan menyelenggarakan konferensi internasional tentang Mushaf Standar Indonesia. Plt Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Muchlis M Hanafi mengatakan, konferensi ini bertujuan untuk membahas bersama sekaligus menguatkan kedudukan rasm mushaf Indonesia.

“Muktamar ini merupakan lanjutan dari muktamar Internasional mushaf Alquran tahun kemarin. Seminar tersebut merekomendasikan beberapa hal, antara lain bahwa rasm, dabt,  mushaf Indonesia perlu dibuka untuk dikaji,” tuturnya di Jakarta, Selasa (14/11).

Sebagai wujud perhatian Pemerintah akan pentingnya mushaf Alquran bagi umat Islam Indonesia, Kementerian Agama (baca: Departemen Agama) pada tahun 1984 menetapkan mushaf standar Indonesia.  Mushaf ini menjadi rujukan bagi percetakan dan peredaran mushaf Alquran di Indonesia hingga sekarang.

Seminar internasional ini kali diselenggarakan untuk menggali masukan dan penguatan penggunaan rasm Usmani pada mushaf Alquran Standar Indonesia. Sebagaimana diketahui, mushaf Alquran Standar Indonesia ini belakangan mendapat perhatian dari sejumlah kalangan. Konferensi ini juga  sekaligus menjadi ajang mengenalkan peran strategis LPMQ dalam menjaga kemurnian mushaf Alquran di Indonesia.

“Tahun ini kita fokus untuk memperkuat kajian rasm. Kajian lainnya terkait aspek dabt, syakal dan wakaf ibtida’ akan kita lanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” ucap Muchlis.

Pada muktamar ini, lanjutnya, akan dirumuskan juga pola-pola perubahan yang perlu dilakukan pada mushaf Indonesia. Berdasar kajian awal, mushaf standar Indonesia lebih dekat ke mazhab ad-Dani dibanding mazhab Abu Dawud. Mushaf Indonesia memiliki tingkat kedekatan dengan mushaf India-Pakistan dan mushaf Jamahiriyah Libya.

Menurut Muchlis, konferensi internasional ini akan dihadiri para pakar bidang Rasm dan Qiraat dari dalam dan luar negeri, antara lain Syekh Samih Ahmad Atsminah (Kepala Lembaga Tashih Mushaf Yordania), Abdul Majid Ali Riyash, dan Syekh Ahmad Miyan at-Tahanawi (Kepala Lembaga Pentashihan Pakistan).

Sedangkan beberapa tokoh bidang Al-Quran dalam negeri yang direncanakan hadir  antara lain: Prof. KH. Dr. Ahsin Sakho Muhammad (PP. Dar al-Quran Cirebon), KH. Ulil Albab Arwani (PP Yanbu’ Kudus), KH Abdul Hamid Abdul Qadir (PP Maunashari Kediri), Dr. KH Afifuddin DImyati (PP. Hidayatul Quran Jombang) dan Dr. KH. Ahmad Fathoni.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement