Kamis 09 Nov 2017 14:34 WIB

Kemenag Bentuk Pusat Kajian Moderasi Islam di Universitas

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Gedung Kementerian Agama
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kementerian Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Agama telah bekerja sama dengan lembaga pendidikan Islam. Langkah ini untuk melakukan penetrasi pendidikan Islam dengan memasukkan ideologi yang moderat. Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan kerjasama tersebut dalam upaya mencegah berkebangnya paham radikalisme di dunia pendidikan.

"Di perguruan tinggi sedang membuat pusat kajian moderasi kajian agama islam dalam rangka merespon sedang terjadi proses radikalisasi. Meski sampai saat ini kampus dan lembaga pendidikan Islam masih bisa terjaga tapi kita akan terus mengantisipasi," ujarnya kepada Republika di Jakarta, Kamis (9/11).

Langkah lainnya, Kamaruddin mengatakan Kemenag telah mengambil langkah antisipatif diantaranya dengan melatih 10 ribu guru dan pengawas agar bisa memberikan pemahaman Islam yang moderat. "Kami menilai hal itu diperlukan upaya pencegahan terhadap pemikiran dan ajaran radikalisme agar tidak berkembang," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau semua pihak untuk memberikan perhatian lebih sebagai upaya antisipasi. Para pelajar diminta agar menuntut ilmu dengan baik dan tidak menangkap pemahaman keagamaan yang radikal.

"Kepada anak-anak kita yang masih search of identity, ya ini kita berharap mereka betul-betul belajar dengan tekun jangan sampai karena ketidak pahamnya, ketidak tahuannya karena pemahanan yang dangkal kemudia keagamaan yang radikal," tutur Kamaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement