Kamis 09 Nov 2017 05:21 WIB

3 Bahaya Mengancam Anak, Ini Solusinya

Para peserta pengajian rutin yang diadakan oleh Parent Community Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon, Rabu (8/11).
Foto: Dok BAC
Para peserta pengajian rutin yang diadakan oleh Parent Community Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon, Rabu (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Dewasa ini sedikitnya ada tiga hal yang mengancam anak. “Ada tiga bahaya yang mengancam anak, karena itu orang tua harus membentengi anak dari perilaku negatif,” kata Ustaz H Inas Nasrulloh Lc saat mengisi pengajian di Masjid Al-Fajr Bosowa Al Azhar, Taman Cilegon Indah, Cilegon, Banten, Rabu (8/11).

Pengajian rutin tersebut  dilaksanakan dua  minggu sekali, oleh Parent Community Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon. Pesertanya adalah  ibu-ibu orang tua siswa Bosowa Al Azhar Cilegon dan  masyarakat umum.

Inas menyebutkan tiga bahaya yang mengancam anak. Pertama, pornografi atau orientasi seks yang salah. Salah satu sumber ancaman  terkait pornografi adalah dunia maya.

“Pornografi lebih berbahaya dari narkoba, karena merusak fisik dan mental. Manusia bisa lebih baik dari malaikat, tetapi bisa lebih buruk dari binatang,” tuturnya dalam rilis Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/11).

Kedua, penyalahgunaan obat-obat terlarang. “Kalau ingin lihat seseorang lihatlah siapa teman dekatnya. Orang kafir tidak boleh jadi teman setia, apalagi dijadikan pemimpin. Setiap pembangunan yang berupa fisik harus diikuti dengan pembangunan mental masyarakatnya dan harus ada penjaganya,” tegas Inas yang merupakan  pengurus MUI Kota Cilegon dan juga pegawai Kemenag Kota Cilegon.

Ketiga, emosi yang tidak terkendali, kenakalan remaja, perkelahian pelajar. “Hal itu terjadi karena krisis keteladanan dan kurangnya pemahaman agama,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal di atas, kata Inas, benteng yang harus dipersiapkan, meliputi faktor internal dan eksternal. “Faktor internal adalah  membentengi diri anak anak dengan membekali agama yang cukup dan menjadikan keluarga yang islami. Faktor eksternal meliputi sekolah yang baik, dan lingkungan yang baik,” paparnya.

Ia lalu mengisahkan, ada seorang sahabat  datang kepada  Rasulullah mengadukan tentang kedurhakaan anaknya. Kemudian Rasulullah memanggil anaknya, maka anaknya menjawab, bahwa dia membangkang karena tidak pernah didik tentang agama. Maka Rasulullah menyampaikan kepada ibu tadi, "Engkau telah mendurhakai anakmu, sebelum anakmu mendurhakaimu".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement