Selasa 07 Nov 2017 18:21 WIB

Peran Ziswaf Belum Optimal

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agung Sasongko
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi menilai, ZISWAF memiliki potensi mendukung berbagai program nasional yang terkait dengan kepentingan publik, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, maupun fasilitas publik lainnya.

Meski memiliki potensi besar untuk mewujudkan perekonomian yang inklusif, namun Rosmaya menilai peran ZISWAF saat ini belum dapat dikatakan optimal. Hal itu salah satunya tercermin dari masih tingginya kesenjangan ekonomi antar lapisan masyarakat. Gini Rasio Indonesia masih cukup tinggi yaitu mencapai 0,393 pada Maret 2017.

Selain sektor ZISWAF, lanjutnya, ekonomi syariah nasional juga memiliki potensi sumber daya manusia yang besar. Indonesia memiliki 19.331 pondok pesantren di Indonesia yang jika dioptimalkan dapat menjadi potensi sumber daya insani sebagai para pelaku, pendidik dan penggiat ekonomi syariah yang andal. Sebab, kegiatan ekonomi pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam melibatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya hingga ke unit ekonomi yang terkecil.

"Selain potensi domestik, dalam tataran global, ekonomi dan keuangan syariah juga memiliki prospek yang besar di mana volume industri halal dan keuangan syariah global pada 2021 nanti diperkirakan akan mencapai 6,38 triliun dolar AS," imbuhnya.

Meski Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-10 sebagai pemain dalam industri keuangan syariah global, namun posisi Indonesia lebih sebagai pasar bagi produk halal terbesar. Pada 2015 volume pasar makanan halal di Indonesia, yang merupakan pasar utama produk halal domestik, yang juga menjadi peringkat pertama dalam pasar global, telah mencapai 160 miliar dolar AS.

Kondisi tersebut menjadi salah satu permasalahan utama yang harus diatasi untuk mewujudkan perekonomian yang tumbuh berkualitas dan berkesinambungan.

"Kami meyakini sistem ekonomi dan keuangan syariah yang diperkuat dengan kebijakan dan perangkat instrumen yang dapat mendukung distribusi sumber daya dan kesempatan, mengoptimalkan investasi yang berdaya guna, dan mendorong partisipasi sosial untuk kepentingan publik, menjadi jawaban yang tepat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement