REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh, mengatakan mendukung ide Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno untuk mengembangkan wisata halal di Jakarta. Menurutnya, wisata halal bukan sekadar urusan aspek kepatuhan terhadap syariat Islam, melainkan juga merupakan wisata yang menjamin keadaban manusia dan memastikan aspek kebaikan, baik dari sisi ekonomi, sosial, dan moralitas.
"MUI mendorong wisata halal sebagai konsep universal untuk diimplementasikan di Jakarta," katanya, Selasa (7/11).
Wisata halal, menurutnya, tidak berlaku secara ekslusif untuk komunitas muslim semata. Namun, juga sesuai untuk seluruh manusia dari berbagai komunitas agama. Demikian juga dengan produk halal. Ia mengatakan di samping untuk pemastian jaminan keyakinan keagamaan, produk halal juga merupakan jaminan produk pangan yang baik.
"Gaya hidup halal, ekonomi syariah, perbankan syariah, wisata halal, hotel syariah, dan lainnya, disamping sesuai dengan syariah, tapi juga sesuai untuk seluruh manusia," tambahnya.
Menurutnya, potensi wisata halal di Indonesia sangat besar. Mengingat, jumlah umat muslim di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Karenanya, ia menekankan agar impian presiden untuk menjadikan Jakarta sebagai Pusat Keuangan Syariah Dunia harus didukung dengan kebijakan yang bersifat kooperasional di tingkat daerah. Termasuk, di Jakarta dan provinsi lainnya.
"Wisata halal itu melampaui sekat-sekat yang bersifat primordial keagamaan," ujarnya.