REPUBLIKA.CO.ID, Bangladesh -- Hidup dalam keadaan tanpa kewarganegaraan tentu sangat tidak mudah. Para pengungsi Rohingya harus berjalan ratusan kilometer melewati perbatasan Myanmar menuju Bangladesh demi mencari perlindungan dan keamanan. Terlebih jika tempat perlindungan tersebut jauh dari kata layak dan penuh keterbatasan.
Bertambahnya jumlah pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh, membuat berbagai kebutuhan di pengungsian semakin besar, salah satunya persediaan air bersih sebagai kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.
Maka dari itu, sejak tanggal 10 hingga 31 Oktober 2017, PKPU Human Initaitive (PKPU HI) bersama Indonesian Humanitarian Alliance membangun hand pump di kamp pengungsian, di Kutupalong dan Bhalu Khali, Cox’s Bazar, Bangladesh.
Sebagaimana keterangan General Manager of DRM PKPU Human Initiative, Eson Jumarsono, menerangkan bahwa selain bahan makanan dan pelayanan kesehatan, bantuan dari masyarakat Indonesia disalurkan dalam berbagai bentuk lain salah satunya adalah penyediaan sumur pompa untuk memudahkan para pengungsi mendapatkan air bersih.
“Hingga kini kami telah membangun 10 dari total 32 sumur pompa untuk para pengungsi Rohingya di Bangladesh,” ujarnya.
Sumur pompa tersebut sangat membantu para pengungsi dalam memenuhi kebutuhan air baik untuk minum maupun Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah memercayakan donasinya melalui PKPU HI. Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menghentaskan masalah kemanusiaan baik di dalam maupun luar negeri,” tutup Eson.
Bekerja sama dengan berbagai pihak, PKPU Human Initiative terus mengajak masyarakat Indonesia untuk terlibat dalam mewujudkan tagar #solusipeduli bagi para pengungsi Rohingya.