Rabu 01 Nov 2017 11:31 WIB

Izetbegovic Mendedikasikan Hidupnya untuk Bosnia dan Islam

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di hadapan warganya (Ilustrasi)
Foto: Yasin Bulbul/Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di hadapan warganya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Presiden Turki mengungkapkan, karya besar presiden pertama Bosnia adalah rakyatnya, dan peninggalan pentingnya adalah kehormatan negara itu sendiri. Ucapan Recep Tayyip Erdogan diungkapkannya dalam sebuah acara di ibukota Ankara pekan lalu, untuk memperingati Alija Izetbegovic, pemimpin pendiri Bosnia modern yang meninggal 14 tahun lalu.

Menggambarkan Izetbegovic sebagai 'pemilik rasa percaya diri sempurna' dan 'orang yang berhati mulia', Erdogan mengatakan bahwa Izetbegovic membawa Bosnia ke separuh hatinya dan seluruh Islam dunia lainnya -dari Maroko ke Indonesia, dan dari Turki ke Aljazair.

"Dia adalah seorang pemikir muda yang dipenjara hanya karena menjadi seorang Muslim, dan merangkai pemikirannya di penjara," kata Erdogan. (Lihat gambar di atas: Makam Aliza Izetbegovic, di Sarajevo).

Erdogan juga memuji sebuah acara TV biografi baru tentang negarawan Bosnia di stasiun TV TRT yang dikelola negara Turki, dengan mengatakan, acara ini akan membantu Alija menjadi lebih dikenal oleh sebagian besar orang.

"Perjuangan Alija untuk menjadi seorang Muslim, tetap menjadi seorang Muslim, dan hidup sebagai seorang Muslim sejak awal kehidupannya sangat berat, dimana (orang Bosnia) menyaksikan kekerasan rezim Komunis. Bahkan sampai saat terakhir, ketika Izetbegovic menghembuskan nafas terakhirnya di usia 78 tahun. Dia tidak melepaskan kepercayaannya dan juga identitas budayanya, serta Bosnia," katanya.

Erdogan mengutip Alija yang mengatakan, "Saya tidak pernah pergi ke Eropa dengan kepala tertunduk, karena kita tidak pernah membunuh anak-anak, wanita, atau orang tua".

Erdogan menambahkan, "Sementara orang Barat membunuh mereka dan masih membunuh, dari usia tujuh sampai 70 tahun mereka bunuh semua".

sumber : -worldbulletin.net-
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement