Rabu 25 Oct 2017 15:22 WIB

Rektor UI: Bela Negara Saat Ini Bukanlah Mengangkat Senjata

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
Rektor UI Muhammad Anis
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Rektor UI Muhammad Anis

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Saat ini, bangsa Indonesia menghadapi berbagai ancaman yang bukan hanya fisik semata, melainkan juga ideologi. Untuk itu, upaya bela negara saat ini bukanlah mengangkat senjata, melainkan harus melibatkan dunia pendidikan.

Demikian dikatakan Rektor UI Prof Dr M Anis, dalam kegiatan Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara yang diselenggarakan Pesantren Al-Hikam bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI telah dibuka pada Senin (24/10) lalu. Acara tersebut menghadirkan 200 Ulama dan Cendekiawan se-Indonesia.

"Dalam menjaga NKRI melalui bela negara harus melibatkan semua elemen. Yaitu: Ulama, Umaro, Perguruan Tinggi, dan lainnya. Fungsi pada Perguruan Tinggi adalah pada pendidikan," ujar Anis.

Dituturkan Anis, bahwa saat ini belum saatnya diperlukan bela negara secara fisik dengan mengangkat senjata. Tapi, mencakup ideologi dan cara berpikir. Menurutnya, perguruan tinggi mencetak generasi yang bertanggung jawab. Sehingga, bisa menjadi mitra dalam menyelesaikan dan menjawab tantangan global.

"Demi jaga keutuhan, cara tepat dengan melibatkan dunia pendidikan. Kita sadari bagaimana medsos menjadi ancaman keutuhan bila menyampaikan negatif. Tentunya bila ada kesamaan pemahaman tentang keindonesiaan, maka bisa menjadi filter tersendiri," ujarnya.

Menurut Anies, salah satu upaya dalam pendidikan adalah dengan menekankan kembali  kesamaan pemahaman keindonesiaan. Perwujudannya, kata dia, bisa melalui nilai pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45, dan lainnya.

"Perlu dicari metode menanamkan nilai pancasila sejak dini. Tidak bisa anak sekarang disuruh menghafal pancasila dan P4. Tentunya, generasi milenium beda dalam penyampaian dan metodenya," paparnya.

Pengasuh Pesantren Al-Hikam Depok KH Yusron Ash-Shidqi menilai, bahwa tugas bela negara bukan saja pemerintah. Namun, semua elemen turut aktif. Dia mengatakan, antara ulama dan umaro memiliki kesamaan dalam maslahat. Terlebih lagi, dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.

"Al-Hikam adalah rumah Aswaja dalam menegakkan dan menjaga NKRI. Acara yang digagas (Alm) KH Hasyim Muzadi merupakan upaya menyatukan visi misi ulama umaro menjadikan Aswaja dan Bela Negara sebagai sumbangsih pada NKRI," tegas Yusron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement