Selasa 24 Oct 2017 19:40 WIB

Menag Apresiasi Kiprah Al Irsyad di Indonesia

Menag Lukman menerima kunjungan Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah, Selasa (24/10).
Foto: dok. kemenag.go.id
Menag Lukman menerima kunjungan Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al Irsyad akan menggelar muktamar ke-40 pada pertengahan November mendatang. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi kiprah dan kontribusi Al Irsyad dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai ormas tertua di Indonesia, Al Irsyad telah memberi kontribusi positif terhadap pemberdayaan umat dan bangsa. "Pemerintah merasa berkepentingan terhadap ormas-ormasi Islam yang tahu persis bagaimana para pendahulu berjuang dan menjaga Islam agar dapat mewujudkan kedamaian,” ujar Lukman saat menerima Ketua Umum PP Al Irsyad KH Abdullah Djaidi, di Kemenag, Selasa (24/10).

Kedatangan KH Abdullah dalam rangka mengundang Menag untuk hadir dan menjadi salah satu narasumber pada muktamar ke-40 yang rencananya akan digelar di Bogor, 16 November 2017.  Pada saat bersamaan, akan dilangsungkan juga Musayawarah Besar (Mubes) Wanita Al Irsyad ke-8 dan Mubes Pemuda Al Irsyad ke-11.

“Selamat bermuktamar PP Al Irsyad Al-Islamiyyah, semoga Muktamar dan Mubes bisa berjalan lancar dan menghasilkan rumusan-rumusan tidak hanya bagi keluarga besar Al Irsyad melainkan juga kepada bangsa dan Negara,” kata Menag didampingi Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Khoirudin.

Sebelumnya, KH Abdullah melaporkan juga bahwa muktamar ke-40 Al Irsyad Al Islamiyah rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo. KH Abdullah mengaku, sudah beraudiensi dengan Menteri Sekretariat Negara Pratikno untuk meminta kesediaan Presiden membuka muktamar.

Menurutnya, muktamar akan dihadiri sekitar 400 peserta, terdiri dari pengurus wilayah, cabang, dan yayasan. Muktamar ini kali mengangkat tema “Menyongsong Kebangkitan Al Irsyad sebagai Organisasi Pembaruan dan Moderat”.

“Muktamar nanti akan memberikan perhatian penuh kepada pemberdayaan wanita dan pemuda sebagai salah satu sayap organisasi dan motor penggerakan kemajuan,” ungkap KH Abdullah.

Jami’yah Al Isyad wal Irsyad Al Islamiyah didirikan pada tahun 1914 di Indonesia. Ormas ini berdiri  sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan akan pemahaman keagamaan bangsa Indonesia saat itu berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasullah SAW yang diharapkan akan menghantarkan bangsa mencapai kemajuan.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement