REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemberian anugerah Santri Award 2017 yang diprakarsai Pondok Pesantren (Ponpes) Aulia Cendekia, Kamis (19/10) diberikan kepada sejumlah kepala daerah, tokoh dan perusahaan atau badan usaha yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel).
Anugerah Santri Award 2017 diberikan dalam kategori bapak santri Sumsel, kategori perusahaan dan badan usaha, kategori pondok pesantren terbaik dan kategori alumni pesantren. Untuk kategori bapak santri Sumsel diberikan kepada Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex dan Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Syarif Hidayat.
“Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex sukses dengan program santri jadi dokter dengan memberikan beasiswa penuh kepada santri untuk melanjutkan pendidikan kedokteran ke jenjang perguruan tinggi. Kemudian Bupati Muratara Syarif Hidayat berkat program 1.000 tahfiz Quran. Keduanya pantas untuk memperoleh anugerah Santri Award 2017,” kata pimpinan Ponpes Aulia Cendikia Hendra Zainuddin.
Anugerah yang sama menurut Hendra Zainuddin diberikan kepada perusahaan atau badan usaha milik daerah atau negara yang memiliki kepedulian terhadap pondok pesantren atau santri. “Untuk kategori ini tahun 2017 yang menerimanya adalah Bank Sumsel Babel dan PT Bukit Asam,” ujarnya.
Penghargaan untuk Bank Sumselbabel langsung diterima Direktur Utama Muhammad Adil dan untuk PT Bukit Asam diterima General Manager Unit Dermaga Kertapati Gedri.
Untuk kategori bapak santri Sumsel anugerah Santri Award juga diberikan kepada pengusaha H Halim. Kemudian kategori pondok pesantren terbaik diberikan pada Sabilul Hasanah, Qadratullah, Raudhatul Ulum dan Al-Ittifaqiah, serta kategori alumni pesantren diberikan kepada Syofwatillah dan Iqbal Romzi (keduanya anggota DPR), Amri Siregar (Ketua PWNU Sumsel) dan Aflatun Mukhtar (Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumsel).
Dalam pemberian anugerah Santri Award 2017 tersebut Bupati Muba Dodi Reza Alex tidak hadir diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Muba Apriyadi. Menurut Apriyadi, Pemerintah Kabupaten Muba akan terus berkomitmen memperhatikan santri. “Sudah menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus berperan meningkatkan pendidikan santri,” katanya.
Apriyadi juga menambahkan, pada 2018 Pemerintah Kabupaten Muba akan menyelesaikan pembangunan Ponpes Islamic Idol. Saat ini, pembangunan ruang kantor dan ruang belajar santri sudah selesai. Ponpes ini akan menjadi Ponpes modern pertama di Kabupaten Musi Banyuasin.
Ponpes Islamic Idol tidak hanya fokus dengan pembelajaran berbasis agama Islam, juga akan mendalami pembelajaran teknologi serta bahasa asing. “Ponpes Islamic Idol ingin mencetak santri Islami yang berwawasan internasional dan modern,” ujar Apriyadi yang pernah menjabat Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel.