REPUBLIKA.CO.ID, RIAU - Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Riau kembali menyalurkan zakat sebesar Rp200 juta, terdiri atas zakat produktif Rp150 juta dan Rp50 juta dalam bentuk beasiswa.
"Zakat diberikan untuk membantu produktivitas usaha penerima zakat dan mahasiswa berprestasi agar mereka bisa melanjutkan kualiahnya," kata Komisioner Baznas Provinsi Riau H. Yurnal di Pekanbaru, Kamis (12/10).
Menurut dia, Baznas sebagai lembaga yang mengelola zakat tetap konsisten untuk mendukung program Riau makmur dan Riau cerdas dalam bentuk pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi dari golongan tidak mampu. Ia mengatakan, zakat juga merupakan sebuah instrumen ekonomi Islam yang menghadang masuknya paham ekonomi kapitalis bahkan komunis.
"Karena itu zakat produktif diberikan untuk membantu pemilik usaha ekonomi lemah dan kecil agar bisa meningkatkan produktivitas usaha mereka," katanya.
Ia mengatakan, zakat produktif ini dihimpun dari para muzaki se-Riau melalui badan amil zakat dan LAZIZMU se-Riau. Zakat diserahkan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu atau yang membutuhkan yakni usaha perdagangan dan kerjinan rumah tangga, sedangkan beasiswa diberikan hanya untuk mahasiswa dari UIN Suska Riau dan Universitas Muhammadiyah Riau.
Kasi Pemberdayaan Zakat Kanwil Kemenag Riau, H. Zulfadli, Lc, MA mengatakan kementerian agama selaku pembina dan pengawas Baznas memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Baznas Riau. "Namun demikian tugas baznas ke depan lebih berat sehingga membutuhkan kerjasama dengam lembaga terkait, dan perlu terus mensosialisasi tentang pemahaman yang baik dari masyarakat atas keberadaan Baznas," katanya.
Sementara itu, Kabag Agama Kesra Provinsi Riau, Rudi Hartono Rudi Hartono, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau mendukung keberadaan Baznas antara lain berupa anggaran sehingga operasional dan program kerja Baznas dapat berjalan dengan baik.