Selasa 10 Oct 2017 15:16 WIB

LAZISMU: Tolak Rokok dengan Sedekah

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Berhenti merokok (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Berhenti merokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Zakat, Infak, dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) memperkenalkan gerakan Tolak Rokok dengan Shadaqoh. Gerakan ini bertujuan guna mengedukasi anak-anak remaja untuk melakukan hal positif ketimbang merokok,

Dr. H Syaiful Rohim, Msi Direktur LAZISMU PCM Kebayoran Baru menjelaskan, remaja perlu di edukasi dalam rangka untuk membangun kedekatan kepada kelompok yang tidak mampu dengan cara menyisihkan uang jajan atau sebagian uang yang mereka miliiki untuk dimasukan kedalam tabungan QurbanMu.

"Jika mereka sudah mencapai kemampuan untuk qurban, maka akan diqurban.” Katanya.

Dikatakannya, peran LAZISMU melalui Tabungan QurbanMu adalah sebagai tempat bagi siswa untuk menyalurkan sebagain uang mereka agar bermanfaat ketimbang untuk membeli rokok.

 

Ia berharap, kedepannya anak-anak muda harus mempunyai semangat unutk membangun empatisme kepada saudara-saudara yang tidak mampu. Maka sebagian uang yang mereka miliki disisihkan bagi orang yang kurang mampu agar lebih bermakna bagi mereka.

Seperti yang dilansir dari pernyataan tertulis LAZISMU menyebutkan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi darurat epidemic rokok karena kematian yang disebabkan oleh rokok. Kondisi ini semakin meningkat dan lebih parahnya tingkat prevelensi perokoknya meningkat dari tahun ke tahun.

Pravelensi perokok laki-laki meingkat 53,4% pada tahun 1995 menjadi 66 % pada tahun 2013. Kemudian perokok perempuan pun meningkat dari 1,7 % pada tahun 1995 menjadi 6,7 % pada tahu 2013. Remaja usia 15-19 tahun juga meningkat dari 7,1 % pada tahun 1995 menjadi 20,5 % pada tahun 2013.

Selain itu, Berdasarkan data Badan Kebijakan Fiskal Produksi Rokok di Indonesia, produksi rokok semakin meningkat, dilihat dari kenaikan dari tahun 2014 sebanyak 344,52 milyar Batang menjadi 348,12 milyar di tahun 2015.

Jika dihitung harga rokok sebesar Rp 1000/batang maka jika dikalikan dengan jumlah produksi rokok, uang yang dikeluarkan masyarakat untuk membelinya selama 2015 adalah 348,12 Triliun. Dan itu sangat tidak bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement