REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk pada psikologi anak anak di pengungsian Gunung Agung, RNPB Laznas LMI menurunkan Tim Trauma Healing Mobile.
Kordinator RNPB Laznas LMI Susanto menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan mendatangi tempat pengungsian dan terus berpindah-pindah. “Sesuai dengan namanya, mobile,” tuturnya.
“Kami sudah bergerak mulai dari Mesjid Al Huda Karangasem , Mesjid Ar Rahman karang Cermen, Mesjid Al Hidayah bukit tabuan serta tempat lainnya yang menjadi tempat pengungsian warga,” katanya di Denpasar.
Dia menerangkan, metode kegiatan yang dilakukan dengan mengunjungi warga di tenda-tenda pengungsian untuk memotivasi serta memberikan efek positif bagi psikologis warga, khususnya anak-anak. Anak-anak diajak untuk bergembira dengan mengajak bermain, bercerita, mendongeng dan kegiatan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga mengajari anak-anak pengungsi berisi edukasi tentang tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gempa awal.
Dijelaskan bahwa nilai edukasinya adalah memberikan pengetahuan kepada para anak-anak terhadap tindakan yang harus diambil ketika terjadi gempa penyampaian informasi dengan penuh canda membuat mereka tampak senang dan ekspresi ceria,” tambahnya.
“Terima kasih kakak kakak LMI yang telah peduli dengan kami, dengan kegiatan baru, sehingga kami akan berlatih tenang menghadapi bencana, tidak panik, sabar dan melupakan kesedihan yang kami alami,” ujar Caca salah satu anak pengungsi.