REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai tindakan kebersihan mulut telah dilakukan. Sekitar 17 tanaman berbeda telah digunakan sebagai instrumen alami kebersihan mulut. Ranting yang paling banyak digunakan sejak awal adalah Siwak atau Miswak.
Siwak berasal dari tanaman yang disebut salvadore persica yang tumbuh di sekitar Mekkah dan di Timur Tengah. Meskipun tidak ada referensi untuk penggunaan siwak dalam Alquran, ada beberapa hadits yang menyebutkan manfaat siwak dalam menjaga kebersihan mulut. Oleh karena itu, siwak telah digunakan secara luas di kalangan umat Islam sejak Nabi Muhammad SAW.
Salvadora persica adalah pohon kecil atau semak belukar dengan batang bengkok yang jarang, berdiameter lebih dari satu kaki. Kulitnya bergelombang dan retak, dan keputihan dengan cabang terjumbai. Kulit batangnya berwarna coklat muda dan permukaan dalamnya berwarna putih. Ini memiliki bau khas, dan rasanya hangat dan menyengat.
Dilansir dari Muslimvillage, penggunaan berulang siwak pada siang hari menghasilkan tingkat kebersihan mulut yang luar biasa tinggi. Telah terbukti bahwa plak terbentuk segera setelah makan. Setelah 24 jam, gigi mulai beraksi. Namun, bisa dieliminasi melalui penyikatan gigi yang cermat.
Kebersihan mulut yang tepat harus diajarkan oleh dokter gigi, namun memerlukan waktu dan ketangkasan seseorang. Di antara orang-orang Muslim yang secara ritual mempraktekkan penggunaan siwak, kebersihan mulut yang kaku oleh dokter gigi mungkin tidak diperlukan.
Siwak dan ranting lainnya bisa efektif dalam menghilangkan endapan plak. Mereka bahkan dapat dipromosikan sebagai instrumen efektif dalam program kesehatan gigi dan mulut.
Sebagai kesimpulan, siwak dan bubuk siwak adalah alat yang sangat baik untuk kebersihan mulut. Mereka sangat dianjurkan dalam program kesehatan gigi preventif di negara-negara Muslim. Rekomendasi harus dibuat untuk produsen pasta gigi untuk memasukkan bentuk bubuk siwak dalam bentuk pasta gigi.