REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam kurun waktu 2013-2015 Kementerian Perindustrian telah membina beberapa pondok pesantren lewat program pelatihan tematik yang disesuaikan keperluan dan potensi industri saat ini. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian gencar menciptakan wirausaha industri baru di lingkungan pesantren melalui program Santripreneur agar para lulusannya nanti dapat turut mendorong penumbuhan IKM di Tanah Air.
"Untuk meningkatkan skala ekonomi IKM, kami juga melakukan pendampingan yang memastikan adanya jaminan produk, keamanan dan standar. Selain itu, kami mendorong pemanfaatan teknologi dan integrasi IKM ke perekonomian digital melalui pengembangan e-smart IKM," ujar Airlangga dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (10/10).
Kementerian Perindustrian mencatat, jumlah IKM tumbuh mencapai 165.983 unit pada 2016 atau meningkat 4,5 persen dibandingkan 2015. Sementara pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang.
Dengan pencapaian yang cukup besar, IKM memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan berkontribusi pada pengembangan sektor swasta yang dinamis, kata Airlangga.
Airlangga berharap, pelaksanaan bimbingan teknologi di lingkungan pesantren mampu memupuk jiwa kewirausahaan para santri. Sehingga setelah lulus para santri mampu menjadi pelaku IKM baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islami dan bermanfaat bagi masyarakat luas.