REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini sekolah sudah berkontribusi cukup sigfinikan dalam memberikan pengetahuan yang memadai kepada generasi bangsa. Namun, peran sekolah saat ini masih perlu dikembangkan lagi, terutama dalam menjaga keragaman.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Prof Kamaruddin Amin mengatakan, ke depannya pihaknya akan memperkuat peran sekolah dengan cara mengembangkan buku agama yang rahmatal lil alamin, sehingga sekolah tetap dapat menjaga keragaman. "Kita sekarang sedang mengembangkan Islam rahmatal lil alamin itu, termasuk penulisan-penulisan buku agama," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (8/10).
Menurut dia, selama ini, kewenangan untuk membuat buku tersebut masih di bawah Kemendikbud. Namun, ke depannya kewenangan tersebut akan diambil alih oleh Kemenag. Saat ini, pihaknya hanya tinggal menunggu dikeluarkannya peraturan pemerintah tentang perbukuan.
"Jadi setelah kewenangan sepenuhnya di Kemenag tentu kita akan mengevaluasi buku-buku yang ada, mungkin mengembangkan lah kira-kira begitu," ucapnya.
Kamaruddin mengatakan, dalam penulisan buku agama tersebut nantinya Kemenag akan menfokuskan pada dua hal. Yaitu di samping untuk memberikan wawasan keagamaan tentunya juga bagaimana pendidikan agama bisa menjadi sarana atau instrumen perekat sosial.
"Tujuannya agar anak-anak Indonesia bisa saling memahami, bisa saling menghargai, saling mengetahui tentang keragaman Indonesia begitu," katanya.
Hanya saja, kata dia, saat ini, yang menjadi tantangan juga adalah terkait kompetensi seorang guru yang akan menjelaskan isi buku agama tersebut. "Cuma tantangannya pada guru. Guru-guru kita apakah bisa mengartikulasikan buku itu atau tidak. Nah, itu masih menjadi upaya kita terus menerus untuk bisa mengembangkan kapasitas guru dan pengembangan kurikulum," ucapnya.