Selasa 03 Oct 2017 19:39 WIB

Sejarawan Muslim: Viking Bukan Bangsa Barbar dan Bodoh

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Bangsa Viking/Ilustrasi
Bangsa Viking/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejarawan Andalusia menyebut bangsa Viking sebagai perusuh karena kerap melakukan penyerangan kota-kota dinasti Islam di Andalusia. Tak berhasil, mereka kemudian merambah Afrika Utara.

Di bawah komando Raja Abdul Rahman II, pasukan Muslim berhasil menghentikan mereka dan mengeksekusi sebagiannya pada abad kesembilan. Melihat pola dan serangan yang dilakukan, para sejarawan sepakat Viking bukanlah orang bar bar bodoh. Mereka menguasai strategi mi li ter dan cara menekan ideologi yang mereka lawan.

Orang Viking mau berperang atas nama bangsa apa pun selama mereka menerima ba yaran. Hal ini bisa dilihat dari inskripsi di Hagia Sofia, Istanbul, yang diyakini milik bangsa Viking.

Mereka diyakini datang ke sana sebelum unit elite Viking dari tentara Bizantium, Varangian, tiba di sana. Dinasti Islam di Andalusia kabarnya juga pernah menyewa jasa tentara Viking. Hubungan Viking dan peradaban Islam juga berkembang.

Selain pernah berseteru dengan Andalusia dan Abbasiyah, bangsa Viking juga pernah menyerang bangsa Turk, terutama Khazar dan Bulgar. Bangsa Turk kala itu mendominasi wilayah Rusia saat orang Viking datang ke sana. Namun, bangsa Turk cukup kuat untuk mena han kedatangan orang Rus itu di tanah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement