Ahad 01 Oct 2017 23:28 WIB

Menjaga Kebiasaan Baik

Rep: Rahmat zfajar/ Red: Agung Sasongko
Ibadah/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ibadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seseorang yang mempunyai kualitas buruk tapi memiliki kebiasaan baik maka mereka akan bernasib baik. Rumus selanjutnya jika seseorang berkualitas buruk ditambah dengan kebiasaan buruk maka kehancuran hidup akan diterimanya. Selain itu, apabila mem punyai kualitas baik ditambah de ngan kebiasaan baik maka kesuksesan akan didapatkannya.

"Karena kualitas itu dibentuk oleh kebiasaan. Maka jadi kanlah kumpul-kumpul di masjid sebuah kebiasaan," kata ustaz Haikal Hasan.

Maka dari itu, Ustaz Haikal mengajak kepada anak mudah agar selalu menjaga kebiasaan baik agar mendapatkan kuali tas dan nasib hidup yang baik. Ia pun meng ingatkan agar mereka mempertahankan kebiasaan baik yang telah di jalankannya.

Dia menilai, berkarya untuk Allah sangat mudah, yaitu selalu berbuat baik. Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang berguna kepada orang lain. Misalnya, ia akan dengan cepat memperbaiki kerusakan masjid jika melihat salah satu atapnya mengalami kebocoran. "Maka itu berkarya untuk Allah. Dia berinisiatif mengganti gentengnya. Ini berkarya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Haikal juga mengajak anak-anak muda Musim untuk selalu mencontoh Ra sulullah SAW. Menurut dia, Rasulullah merupakan sosok yang baik, sopan, dan lembut. Ia mempunyai kesabaran yang sangat luar biasa.

Selama berdakwah, Rasulullah kerap kali mendapatkan ancaman bahkan siksaan, sehingga tubuhnya terluka. Ken dati demikian, ia tetap meneruskan dakwahnya dan tidak membenci sama sekali kepada mereka yang memusuhi dan menyakitinya. Namun, kata Ustaz Haikal, Rasulullah hanya akan marah jika kehormatan umat Islam diganggu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement